
Sinergia | Kota Madiun – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Wihaji meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Madiun pada Rabu (26/2/2025). Didampingi Nyoto Suwignyo, Deputi Bidang Promosi dan Kerjasama Badan Gizi Nasional (BGN) serta Wakil Walikota Madiun, F. Bagus Panuntun serta jajaran Forkopimda mengecek proses memasak hingga persiapan distribusi di dapur MBG pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Madiun. Dalam kunjungan kali ini, Wihaji dengan mengendarai sepeda motor turut mengantarkan MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita di Kelurahan Nambangan Lor.
“Ini masih simulasi dan secepatnya akan serentak kita laksanakan. Jadi selain anak sekolah dan pesantren, MBG kali ini menyasar ibu hamil, ibu menyusui dan balita non PAUD. Mereka ini tidak dikumpulkan di satu tempat tapi di antar langsung ke tempat sasaran. Makanya ini tadi saya juga pakai motor sebagai simulasi” terang Wihaji.

Lebih lanjut, politisi partai Golkar tersebut menegaskan distribusi dilakukan oleh petugas dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang dibentuk oleh Kemendukbangga. Hal itu agar lebih fleksibel dan sampai ke penerima manfaat MBG.”Jadi juga untuk mengawasi MBG ini dikonsumsi oleh sasaran. Jangan sampai malah dimakan orang lain. Dari simulasi ini akan tetap kita evaluasi untuk pelaksanaan kedepannya,” pungkas Kepala BKKBN itu.
Nyoto Suwignyo, Deputi Bidang Promosi dan Kerjasama BGN mengungkapkan beberapa kasus temuan selama program MBG berjalan terus dilakukan evaluasi. Pihaknya memastikan penyiapan program MBG ini sudah melibatkan ahli gizi, ahli administratif hingga kepala dapur.”Pelaksanaan makan bergizi gratis ini bukan tanggung jawab Badan Gizi Nasional sendiri, tetapi kerja bareng semua pihak baik kementerian lembaga maupun pemerintah daerah. Terkait temuan itu ada yang bersifat teknis maupun hoaks. Jadi tetap kita evaluasi sesuai SOP” katanya.
Simulasi ini bagian dari sinergi BGN dengan kementerian lembaga maupun pemerintah daerah untuk menyukseskan program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut. Petunjuk teknis untuk sasaran diluar anak sekolah ini akan dikomunikasikan lebih lanjut.”Jadi dari simulasi ini akan kita bahas lebih lanjut untuk kedepannya. Tidak hanya di Kota Madiun, mungkin bisa dilakukan ke daerah lainnya” pungkas Nyoto Suwignyo.
D.Kris – Sinergia