Pemkab Madiun Gandeng Yayasan Nurul Hayat Bangun Rumah Layak Huni

Image Not Found
Bupati Madiun Hari Wuryanto memberikan bantuan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni, Foto : Tova – Sinergia

Sinergia | Kab. Madiun – Pemerintah Kabupaten Madiun terus menggencarkan upaya pengentasan kemiskinan dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk yayasan sosial. Salah satu kolaborasi terbaru dilakukan bersama Yayasan Nurul Hayat dalam program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Pasangan suami istri Mardi dan Ngatinem, warga Desa Jatirejo, Kecamatan Wonoasri, menjadi salah satu penerima manfaat program tersebut. Rumah mereka sebelumnya nyaris roboh akibat kondisi yang sudah lapuk dan kerusakan parah karena diterjang angin puting beliung. Kini, rumah yang juga difungsikan sebagai tempat praktik pijat Mardi itu telah berdiri kokoh dan layak huni.

Bupati Madiun Hari Wuryanto mengatakan, kolaborasi dengan yayasan seperti Nurul Hayat merupakan langkah konkret untuk menyelesaikan persoalan sosial di tingkat akar rumput, khususnya terkait kemiskinan dan hunian tidak layak.

“Kami berkolaborasi dengan yayasan yang peduli terhadap masyarakat. Alhamdulillah, kami ucapkan terimakasih kepada Yayasan Nurul Hayat. Mudah-mudahan kolaborasi ini bisa mewujudkan masyarakat Kabupaten Madiun yang semakin sejahtera,” ujar Hari Wuryanto, Sabtu (12/07/2025).

Tak hanya menggandeng satu lembaga, Pemkab Madiun berencana memperluas cakupan program RTLH dengan melibatkan lebih banyak yayasan yang memiliki jaringan donatur di wilayah Madiun.

“Tentu kami akan menambah kuota pembangunan RTLH dengan bekerjasama dengan berbagai yayasan. Apalagi, donatur dari yayasan tersebut adalah masyarakat Kabupaten Madiun sendiri, dan manfaatnya juga kembali untuk masyarakat Kabupaten Madiun,” tambahnya.

Ngatinem, penerima manfaat, mengaku bersyukur atas bantuan tersebut. Ia merasa lega karena kini memiliki tempat tinggal yang aman, terutama saat musim penghujan. Selain itu, suaminya kini bisa melayani jasa pijat di rumah dengan lebih nyaman.

“Alhamdulillah senang, tidak bingung soal tempat tinggal. Sekarang kalau musim hujan sudah tidak khawatir, dan bapak bisa mijat di rumah,” tutur Ngatinem.

Sementara itu, Pimpinan Yayasan Nurul Hayat Madiun, Khoirul Rohman menjelaskan bahwa program bedah rumah dilakukan setiap tahun. Sebelum pembangunan dilakukan, pihaknya selalu melakukan survei dan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kelayakan penerima.

“Kebetulan Pak Mardi juga bisa pijat, jadi kami sediakan ruangan khusus di rumahnya untuk praktik layanan pijat ke masyarakat,” ujar Khairul.

Berbagai macam program Nurul Hayat tak hanya “bedah rumah paripurna” saja ada beberapa aspek ekonomi dan kesehatan juga dijalankan diantaranya pemberian sertifikat keahlian dan Pelayanan Kesehatan gratis.

Program RTLH ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat mampu menghadirkan solusi konkret atas persoalan sosial. Diharapkan, program ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak keluarga pra- sejahtera di Kabupaten Madiun.

Tova Pradana – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *