
Sinergia | Kab. Madiun – Libur Lebaran baru saja berlalu, tapi antrean di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Madiun justru kian mengular. Sejak awal April, permohonan kartu kuning yang merupakan dokumen wajib bagi para pencari kerja—melonjak ratusan orang.
“Trennya terus naik sejak awal tahun. Januari tercatat 252 pencari kerja, Februari 245, dan Maret melonjak menjadi 392,” kata Hengky Sukarno, Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakerin Kabupaten Madiun, Kamis, (10/4/2025).
Total sepanjang triwulan pertama tahun ini, tercatat 888 orang mendaftarkan diri sebagai pencari kerja.

Peningkatan juga terlihat dari jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang mengurus dokumen serupa. Sepanjang Januari hingga Maret, ada 408 CPMI yang tercatat, sebagian besar memilih Hong Kong dan Taiwan sebagai tujuan.
“Hong Kong masih jadi primadona. Januari 134 orang, Februari 131, dan Maret naik jadi 143,” ujar Hengky.
Salah satu pemohon, Iis Junarwati (39), warga Dolopo, datang pagi-pagi ke kantor Disnakerin. Ia hendak memperbarui kartu kuningnya sebagai syarat bekerja ke luar negeri.
“Saya mau berangkat ke Hong Kong. Sudah pernah sebelumnya, ini daftar ulang karena baru dapat panggilan dari PT,” ujar Iis.
Menurut Iis, proses pengurusan cukup cepat dan tak berbelit. Disnakerin sendiri mengklaim telah memperkuat layanan agar lebih responsif terhadap lonjakan permohonan.
“Kami upayakan agar semua proses berjalan cepat dan efisien,” ujar Hengky.
Fenomena ini menandakan geliat pasar tenaga kerja pasca-Lebaran, baik untuk sektor domestik maupun luar negeri, mulai kembali bergairah.
Tova Pradana – Sinergia