
Sinergia | Ponorogo – Program penyaluran Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kabupaten Ponorogo terus berprogres. Namun masih menyisakan sejumlah kendala di lapangan. Hingga pertengahan Oktober ini, dari total 8.214 kartu tahap pertama, sebanyak 6.919 KKS telah dibagikan kepada penerima manfaat. Sementara 1.295 kartu dilaporkan belum terdistribusi.
Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo menyebutkan berbagai faktor menjadi penyebab keterlambatan distribusi, di antaranya data ganda, penerima yang telah meninggal dunia, pindah tempat tinggal, hingga penerima yang dinilai sudah mampu secara ekonomi. Dari jumlah yang belum tersalurkan, tercatat 103 penerima telah meninggal dunia, 46 orang tidak ditemukan, dan 276 penerima masuk kategori mampu secara finansial.
Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Ponorogo, Kademin, menjelaskan bahwa sebagian data juga terindikasi tidak layak menerima bantuan karena beberapa nama ternyata merupakan ASN, anggota TNI/Polri, atau penerima yang telah menolak program.
“Penyebabnya bermacam-macam, ada yang meninggal dunia, tidak ditemukan, menolak, atau terindikasi ASN dan aparat,” terang Kademin.
Untuk menuntaskan penyaluran tahap pertama, Pemerintah Kabupaten Ponorogo terus berkoordinasi dengan bank penyalur dan Kementerian Sosial guna melakukan pemutakhiran data. Pemerintah juga menyiapkan mekanisme penyaluran langsung ke rumah bagi penerima yang sakit atau memiliki keterbatasan mobilitas.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian penyaluran serta memastikan bantuan sosial benar-benar tepat sasaran dan tidak tumpang tindih.
“Target kami, secepat mungkin penyaluran tahap pertama bisa diselesaikan seluruhnya,” tambah Kademin.
Sementara itu, untuk tahap berikutnya, Pemkab Ponorogo telah menyiapkan 3.516 KKS baru yang akan segera disalurkan dalam waktu dekat. Pemerintah berharap dengan upaya percepatan ini, penyaluran bantuan sosial di Ponorogo semakin tertib, transparan, dan mampu memperkuat perlindungan bagi masyarakat kurang mampu.
Ega patria – sinergia