
Sinergia | Kota Madiun – Di saat Negara tidak hadir, maka uluran tangan para dermawan sangat ditunggu. Kalimat ini dirasa cukup tepat menggambarkan kondisi SDN Sukosari, Kec. Kartoharjo, Kota Madiun yang rusak parah
namun tidak kunjung mendapat perbaikan.
Sekolah ini dihuni 30 murid berkebutuhan khusus. Pelajar yang sekolah di SDN Sukosari, merasa was-was. Mereka terpaksa belajar di gedung sekolah yang kondisinya bobrok. Ironisnya, kendati sudah berlangsung bertahun-tahun namun tak kunjung mendapat perhatian dari dinas terkait.
Kepala Sekolah SDN Sukosari, Muljono mengaku sangat prihatin dengan kondisi sekolahnya itu.
“Padahal ini musim hujan. Sekolah pasti kebanjiran karena posisi halaman sekolah lebih rendah dari jalan samping sekolah,” kata Muljono, Jumat (21/03/2025)

Namun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak lantaran sudah berulangkali mengusulkan secara resmi perbaikan sekolah ke dinas pendidikan. Sebab, banyak yang harus dibenahi. Namun, usulan yang diajukan tak kunjung mendapat respon.
Tragisnya, sekolahnya itu merupakan tempat belajar bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Sekolah inklusi. Tapi kenyataannya, justru sangat minim. Kami selalu dihantui perasaan takut roboh,” keluhnya.
Pantauan di SDN Sukosari, bangunan sekolah terakhir di rehabilitasi pada tahun 2007 silam itu mengalami kerusakan parah pada atap ambrol dan genteng bocor. Bahkan paling menakutkan, kondisi tembok sudah lapuk dan keropos rawan ambruk. Dari semua bangunan yang ada, hanya tempat parkir dan ruang tata usaha yang masuk kategori kerusakan sedang. Sedangkan, sisanya masuk kategori berat.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati saat dikonfirmasi Sinergia belum merespon terkait pengajuan perbaikan gedung sekolah SDN Sukosari.
Ndor – Sinergia