
Sinergia | Kota Madiun – Sepanjang April 2025, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kota Madiun menerima lonjakan laporan dari warga terkait kemunculan ular di permukiman. Tak hanya masuk rumah, sejumlah ular dilaporkan memangsa hewan ternak milik warga.
Petugas Damkar Kota Madiun, Pandu, mengungkapkan bahwa selama bulan tersebut pihaknya telah menerima 40 laporan terkait keberadaan ular. Fenomena ini disebut berkaitan dengan musim pancaroba, yakni peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau. Perubahan cuaca tersebut menyebabkan ular-ular bermigrasi mencari tempat yang lebih lembab dan aman.
“Musim panen tebu juga turut mempengaruhi, karena banyak habitat ular di kebun tebu yang terganggu, sehingga mereka masuk ke lingkungan permukiman,” jelas Pandu, Selasa (29/04/2025)
Jenis ular yang paling banyak ditangkap oleh petugas Damkar adalah ular sanca kembang, diikuti oleh ular kobra dan beberapa jenis ular lainnya.
Penanganan ular-ular liar ini juga melibatkan Jaga Satwa Indonesia (JSI) Madiun serta Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.
Yonny Purwandana, Ketua JSI Madiun menjelaskan, sebanyak 40 ekor ular telah diserahkan oleh Damkar Kota Madiun kepada pihaknya selama bulan April.
“Setelah melalui pemeriksaan oleh dokter hewan di Sidoarjo, ular-ular tersebut akan dilepasliarkan ke Pulau Nusa Barong dan Pulau Sempu, yang merupakan pulau tidak berpenghuni,” ujar Yonny.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, menutup celah atau lubang yang dapat menjadi jalur masuk ular, serta menghindari menumpuk barang bekas yang dapat menjadi tempat persembunyian reptil tersebut. Warga juga disarankan untuk rutin menggunakan cairan pembersih seperti karbol.
Jika menemukan ular di rumah, masyarakat diminta tetap tenang dan segera menghubungi petugas pemadam kebakaran atau tim penyelamat ular (snake rescuer) terdekat.
Surya – Sinergia