Pemkab Madiun Tancap Gas, Ketahanan Pangan Menjadi Skala Prioritas

Image Not Found
Wakil Bupati Madiun, dr Purnomo Hadi, saat di Pendopo Ronggo Jumeno, Caruban

Sinergia | Kab. Madiun – Usai dilantik Presiden Prabowo Subianto, Pemkab Madiun tancap gas menterjemahkan program Asta Cita. Hal itu sudah linier dengan 10 program unggulan yang digagas Bupati Madiun Hari Wuryanto dan Wabup Madiun, dr Purnomo Hadi.

“Tentu saja apa yang menjadi program pusat yaitu Asta Cita nah di Kab Madiun itu ada 10 program yang menjadi unggulan. Sudah pasti linier dengan program unggulan yang kita canangkan bersama bapak bupati madiun termasuk ketahanan pangan,” kata Wabup Madiun, Purnomo Hadi, Jumat (21/02/2025).

Dijelaskan Wabup, 10 program unggulan itu dinilai sudah cukup lengkap, lantaran berisi mencakup sisi sisi pendidikan, kesehatan, kemiskinan termasuk juga ketahanan pangan.

“Kab Madiun termasuk lumbung pangan ya itu yang akan kita kuati. Bahkan tidak saja di Kab Madiun, namun bisa untuk memback up pada ketahanan pahan di Jatim bahkan Nasional,” tegas mantan Direktur RSUD Dolopo itu.

Image Not Found
Tercukupinya air di areal pertanian turut andil dalam mendukung ketahanan pangan

Selain padi, Pemkab Madiun termasuk punya produk pertanian bisa diunggulkan. Misalnya saja jagung, kedelai, kacang hijau.

“Jangan lupa di sini ada juga tanaman tebu. Nah itu semua tentu semakin kita kuati untuk mendukung ketahanan pangan,” katanya.

Sementara itu kepala dinas PUPR Kab Madiun Gunawi mengatakan sejalan dengan visi misi kepala daerah, pihaknya sudah melakukan upaya sejak dini dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional.

“Perencanaan sudah kita lakukan, mencakup aspek pada sisi bagaimana suplay pengairan di sejumlah lahan pertanian bisa maksimal dalam pengelolaanya,” kata Gunawi, Jumat ( 21/02/2025) melalui sambungan telepon.

Pihaknya mengungkap perencanaan sudah final. Artinya tinggal melakukan eksekusi di sejumlah titik yang memang menjadi skala prioritas tahun anggaran 2025. Terdapat beberapa desa tersebar di 15 kecamatan yang mendapat intervensi dinas PUPR.

Menurut Gunawi tiga point utama dalam pengelolaan dan distribusi ketersediaan air kaitan penunjang di lahan pertanian meliputi sumur pompa dalam, jaringan irigasi air tanah berikut juga memaksimalkan jaringan irigasi permukaan.

“Sisi perencanaan dari kami dalam ikut andil mendukung ketahanan pangan sudah fix ya, namun tetap saja harus menunggu arahan dari pimpinan baik bapak bupati dan wakil bupati madiun” jelasnya.

Dana/Ndor – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *