
Sinergia | Kab. Madiun – Harga cabai rawit di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, terus melonjak dalam beberapa hari terakhir. Di sejumlah pasar tradisional, harga cabai rawit kini menyentuh angka Rp. 68 ribu per kilogram, naik signifikan dari sebelumnya Rp. 45 ribu.
Kondisi ini membawa angin segar bagi para petani cabai, salah satunya Dana Raditya Permana, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Dana mengaku bersyukur karena lonjakan harga membuat hasil panennya kali ini mendatangkan keuntungan besar.
“Alhamdulillah sekarang harga tembus Rp. 60 ribu per kilo di tingkat petani. Dari satu petak lahan saya bisa dapat hasil sekitar Rp. 5 juta. Ini sudah panen yang ketujuh,” ujar Dana saat ditemui di lahan miliknya, Kamis (03/07/2025).
Dana menanam cabai rawit di lahan seluas 1.400 meter persegi. Dalam satu kali panen, ia bisa menghasilkan 45–50 kilogram cabai. Seluruh hasil panennya dijual ke pengepul lokal yang siap menampung dengan harga kompetitif.
Menurutnya, kenaikan harga cabai dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk cuaca ekstrem serta serangan hama seperti trip, tungau, dan lalat buah. Untuk menjaga kualitas tanaman, Dana rutin melakukan penyemprotan insektisida dan fungisida setiap tiga hari.
“Saya semprot rutin tiga hari sekali supaya tanaman tetap sehat dan hama bisa terkendali,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di beberapa pasar tradisional wilayah Madiun harga jenis cabai lain cenderung stabil. Cabai merah besar dijual Rp. 25 ribu, sedangkan cabai merah keriting berada di kisaran Rp. 35 ribu per kilogram.
Petani berharap harga cabai rawit tetap stabil dalam beberapa waktu ke depan agar keuntungan yang diraih bisa maksimal dan membantu keberlangsungan produksi.
Tova Pradana – Sinergia