
Sinergia | Kab. Madiun – Sebanyak 52 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Kebonduren, Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, bakal direlokasi akibat banjir tahunan yang terus menghantui wilayah tersebut. Rencana relokasi ini disampaikan langsung oleh Bupati Madiun, Hari Wuryanto, saat audiensi dengan warga dan perangkat desa, Rabu (09/07/2025).
Banjir dengan ketinggian air mencapai hingga 170 sentimeter kerap melanda kawasan ini setiap musim hujan lantaran luapan sungai yang berhulu dari wilayah Bojonegoro. Puluhan rumah warga di sekitar sungai menjadi langganan genangan air, bahkan setelah dilakukan penanggulangan oleh BBWS dan Dinas Kehutanan.
“Masyarakat khususnya yang tinggal di bantaran sungai terus mengeluhkan banjir setiap musim hujan. Mereka minta relokasi sebagai prioritas. Kami akan tindak lanjuti dengan koordinasi bersama Perhutani, semoga MoU-nya bisa segera selesai,” kata Bupati Hari Wuryanto kepada wartawan usai audiensi Rabu (9/7/2025).
Pihaknya juga telah mendapat dorongan dari Kementerian Kehutanan untuk memberikan solusi terbaik bagi masyarakat terdampak. “Kemarin Kementerian Kehutanan sudah memberikan lampu hijau agar kami bisa memberikan layanan yang layak kepada masyarakat. Kami siap upayakan secepatnya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kenongorejo Tatang Heru Purnomo mengungkapkan bahwa seluruh warga terdampak telah sepakat untuk direlokasi ke lokasi yang lebih aman, namun masih di sekitar wilayah Kebonduren.

“Dari hasil diskusi tadi, 52 KK setuju untuk direlokasi. Terdapat sekitar 60 rumah yang akan dipindahkan karena banjir sudah tidak bisa dikendalikan. Bahkan tanggul yang dibangun sebelumnya pun tetap jebol,” ujarnya.
Menurut Tatang, langkah selanjutnya akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Madiun untuk menjalin komunikasi intensif dengan Kementerian Kehutanan dan Perhutani guna memastikan tersedianya lahan relokasi yang layak dan aman.
Tova Pradana – Sinergia