BPBD Ngawi Minta Pengelola Wisata Tingkatkan Kewaspadaan Bencana Hidrometeorologi

Kab. Ngawi – Kondisi cuaca di wilayah Kabupaten Ngawi harus menjadi kewaspadaan semua pihak. Termasuk bagi pengelola wisata alam yang ada di Kabupaten Ngawi. Terlebih, momen libur natal dan tahun baru tentu akan meningkatkan kunjungan di objek-objek wisata alam di Ngawi.

Data dari BPBD Ngawi mencatat dalam beberapa hari terakhir cuaca ekstrem sering terjadi di wilayah setempat. Kepala Pelaksana BPBD Ngawi, Prila Yudha Putra, menjelaskan bahwa bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, hingga tanah longsor sangat mungkin terjadi, terutama di kawasan wisata yang berada di sekitar pegunungan.

 “Beberapa wilayah wisata alam di Kabupaten Ngawi, terutama yang berada di lereng Gunung Lawu, dianggap rawan terkena dampak bencana hidrometeorologi. Kami terus melakukan pemantauan dan sosialisasi ke daerah-daerah yang berisiko tinggi seperti Kecamatan Sine, Kendal, Jogorogo, dan Ngrambe”. Ujar Prila Yudha Putra.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung hingga Januari 2025. Oleh karena itu, pengelola wisata alam di wilayah tersebut diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, guna mencegah terjadinya korban jiwa atau kerugian material.

“Kami aktif berkoordinasi dengan berbagai stakeholder dan relawan setempat untuk memperkuat monitoring dan melakukan penanganan awal apabila terjadi bencana. Kolaborasi itu tentunya dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi” pungkasnya.

Sebagai langkah pencegahan, pengelola wisata alam diharapkan untuk memastikan fasilitas yang ada aman, memberikan informasi yang jelas kepada pengunjung mengenai potensi bahaya, serta menyediakan jalur evakuasi yang mudah diakses jika terjadi keadaan darurat.

[Tim Liputan]

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *