KOTA MADIUN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun merilis inflansi yang terjadi sepanjang tahun 2024. Tercatat secara month to month (MtM) untuk Desember 2024, Kota Madiun mengalami inflasi sebanyak 0,43 persen. Sementara itu jika melihat data inflasi secara year or year sebesar 1,31 persen.

Kepala BPS Kota Madiun, Abdul Aziz menjelaskan posisi inflasi Kota Madiun berada di bawah target nasioanal 2,5 plus 1 persen. Penyumbang inflasi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,43 persen.
“Sementara untuk komoditas diantaranya telur ayam das, kemudian cabai rawit, jeruk, bawang merah, cabai merah, bawang putih, terong, ikan nila, kue basah dan minyak goreng memberikan andil sebesar 0,36 persen. Jika melihar dari tahun 2008 hingga 2024, inflasi 1,31 persen menjadi yang terendah” ujarnya pada Kamis (02/01/25).
Inflasi rendah tersebut dipicu oleh kondisi 5 bulan deflasi beruntun selama 2024. Sementara, momentum perayaan natal dan tahun baru 2025 menjadi faktor kenaikan komoditas yang memicu inflasi.
” Apalagi Kota Madiun ini kan bukan penghasil bahan baku sehingga pemerintah harus bisa berkoordinasi dengan produksi. Potensi pada 2025 nanti yang menimbulkan inflasi diantaranya kenaikan harga BBM non subsidi hingga makan siang bergizi” terang Abdul Aziz
Menurutnya, program makan siang gratis itu akan memperngaruhi persediaan bahan makanan di pasaran. Untuk itu, pemerintah harus sigap dalam melakukan antisipasi agar potensi kenaikan harga pangan bisa ditekan.
” Pemerintah daerah harus menjaga persediaan kebutuhan Kota Madiun” pungkasnya.
D.Kris – Sinergia