Bulog Madiun Rawat 63 Ribu Ton Beras, Begini Cara Jaga Kualitasnya Tetap Aman

Image Not Found
Perum Bulog Sub Divre Madiun memastikan seluruh stok beras di gudangnya tetap aman dan layak konsumsi. Melalui perawatan rutin harian, bulanan, dan triwulanan, Foto : Tova Pradana – Sinergia

Sinergia | Kab.Madiun – Perum Bulog Sub Divre Madiun memastikan seluruh stok beras di gudangnya tetap aman dan layak konsumsi meski disimpan selama berbulan-bulan. Melalui perawatan rutin harian, bulanan, dan triwulanan, Bulog menjaga kualitas 63 ribu ton beras yang tersimpan di empat gudang wilayah Madiun dan Ngawi.

Kepala Kantor Bulog Cabang Madiun, Agung Sarianto, mengatakan mayoritas stok beras disimpan di dua gudang besar yang berada di Kabupaten Ngawi, dengan masa simpan antara dua hingga sembilan bulan.

“Kalau di Bulog itu setiap hari dilakukan pengecekan kualitas beras oleh petugas gudang, termasuk melihat apakah ada hama di dalam karung atau tidak,” ujar Agung saat ditemui di Kantor Bulog Madiun, Rabu (5/11/2025).

Menurutnya, Bulog menerapkan sistem Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT) untuk memastikan kebersihan dan kualitas beras tetap terjaga. Setiap hari, petugas melakukan pembersihan gudang, baik bagian dalam maupun lingkungan sekitar, agar tidak menjadi sarang hama.

“Menjaga kebersihan itu penting karena kotor bisa jadi investasi hama. Maka gudang disapu tiap hari. Beras yang disalurkan ke masyarakat lewat program SPHP atau bantuan pangan juga dicek setiap pagi,” jelasnya.

Selain perawatan harian, Bulog juga melakukan penyemprotan atau spraying setiap bulan. Kegiatan ini berupa pengkabutan fungisida di dinding gudang bagian dalam dan luar tanpa mengenai komoditas beras secara langsung.

Setiap tiga bulan sekali, seluruh gudang ditutup sementara selama sepekan untuk proses fumigasi total. Tahap ini dilakukan dengan menyungkup beras menggunakan plastik dan memasukkan bahan fumigan guna mematikan seluruh hama. “Semua bahan fumigasi yang digunakan sudah berstandar food grade dan dosisnya sesuai ketentuan, jadi aman dan layak dikonsumsi,” tambah Agung.

Langkah-langkah ini, lanjutnya, menjadi bagian penting dari upaya Bulog menjaga ketahanan pangan nasional, terutama menjelang musim hujan ketika potensi gangguan kualitas beras meningkat. (Tov/Krs).

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *