By
Sinergia | Kota Madiun – Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kembali digulirkan untuk semester II tahun 2025. Kepala Perum Bulog Cabang Madiun, Agung Sarianto, menyampaikan bahwa penugasan SPHP telah turun dengan target volume sebesar 1,318 juta ton secara nasional untuk periode Juli hingga Desember 2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 9.500 ton dialokasikan untuk wilayah Madiun.
Penyaluran beras SPHP akan dilakukan melalui berbagai kanal resmi seperti kios atau pengecer di pasar rakyat, koperasi desa Merah Putih, kios pangan outlet binaan pemerintah daerah, hingga kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Kami batasi kuota pembelian di tiap kanal maksimal dua ton per minggu untuk menjaga pemerataan distribusi,” ujar Agung Sarianto.
Harga beras SPHP dipastikan masih tetap stabil, yakni Rp11.000 per kilogram dari gudang dan Harga Eceran Tertinggi (HET) ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram. Beras SPHP wajib dikemas dalam kemasan 5 kilogram dan pembelian untuk konsumen dibatasi maksimal dua sak atau 10 kilogram per orang.
Program ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan menekan laju inflasi di masyarakat. Untuk memastikan pelaksanaan di lapangan berjalan sesuai aturan, Bulog Madiun menggandeng Satgas Pangan, Dinas Perdagangan (Disdag), dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dalam pengawasan distribusi dan harga jual.
“Insyaallah dalam waktu dekat akan kami salurkan SPHP supaya masyarakat bisa segera menikmati beras dengan harga yang terjangkau,” tambahnya.
Agung juga menegaskan, apabila ditemukan penjualan di atas HET, pihaknya akan memberikan pembinaan. Jika pelanggaran tetap dilakukan, maka akan diberikan surat teguran. Dalam kasus berulang, pelaku bisa diserahkan kepada aparat penegak hukum bahkan berpotensi masuk daftar hitam (blacklist) penyalur SPHP.
Surya – Sinergia
