
Sinergia | Kab. Magetan – Perlintasan kereta api di wilayah Desa Mangge, Kecamatan Barat Magetan, Jawa Timur, kembali menorehkan luka. Empat orang tewas seketika setelah kendaraan yang mereka tumpangi dihantam KA Malioboro Ekspres, Senin (19/05/2025). Tragedi ini menjadi kecelakaan ketiga dalam beberapa tahun terakhir di lokasi yang sama dan kali ini yang terparah sejauh ini.
Slamet (50), warga sekitar, tak bisa melupakan rentetan kejadian maut yang pernah terjadi di perlintasan itu. Ia menyebut, insiden pertama melibatkan truk bermuatan rambut yang nekat menerobos jalur, mengabaikan keselamatan. Empat penumpangnya tewas di tempat. Bahkan, jasad salah satu korban baru ditemukan sehari kemudian di parit usai terseret kereta sejauh hampir satu kilometer.
“Waktu itu katanya petugas jaga tertidur, jadi palang pintunya nggak diturunkan,” ungkap Slamet.
Beberapa bulan kemudian, nyawa kembali melayang. Kali ini, seorang pengendara sepeda motor tak mengindahkan bunyi sirine dan lampu peringatan. Ia tetap melintas, tertabrak, dan akhirnya meninggal saat dirawat di rumah sakit.
Hari Senin (19/05/2025), perlintasan itu kembali memakan korban. Menurut kesaksian warga, KA Malioboro Ekspres jurusan Purwokerto–Malang menghantam tujuh kendaraan bermotor yang sedang melintas. Empat orang meninggal dunia di lokasi, sementara lima lainnya mengalami luka dan dilarikan ke RSUD Sayidiman Magetan, RSUP dr Soedono Madiun, RSAU dr Efram Harsana Magetan, dan Puskesmas Barat Magetan.
Kecelakaan ini menjadi pengingat pahit bahwa satu detik keputusan ceroboh di rel kereta bisa berarti kehilangan nyawa. Tentu harus ada regulasi atau pun kebijakan agar kejadian serupa tak lagi terulang.
Kusnanto – Sinergia