
Sinergia | Kab. Madiun – Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerperin) Kabupaten Madiun mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja melalui sektor industri padat karya guna menekan angka pengangguran di daerah setempat.
Kepala Disnakerperin Kabupaten Madiun, Arik Krisdiananto, mengatakan sektor padat karya dinilai mampu menyerap ribuan tenaga kerja, khususnya dari industri sepatu.
“Industri padat karya itu menyerap banyak tenaga kerja. Di Madiun ada industri sepatu yang kebutuhan pekerjanya mencapai ribuan orang,” ujar Arik di Madiun, Rabu (10/09/2025).
Ia menjelaskan tugas pemerintah daerah adalah menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan sesuai kebutuhan industri. Disnakerperin akan melakukan inventarisasi calon investor yang ingin menanamkan modal di bumi Kampung Pesilat serta mendata jenis keterampilan yang dibutuhkan, untuk kemudian disesuaikan dengan program pelatihan kerja.
Berdasarkan data Disnakerperin, jumlah pengangguran di Kabupaten Madiun saat ini mendekati 19 ribu orang atau sekitar 4,6 persen dari total penduduk. Sementara penyerapan tenaga kerja baru rata-rata hanya sekitar 50 orang per bulan.
“Harapannya setelah mendapat pelatihan, peserta bisa langsung tersalurkan ke perusahaan atau industri di Kabupaten Madiun. Kita ingin tenaga kerja tidak hanya ikut-ikutan, tapi benar-benar memiliki keahlian sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan,” ucapnya.
Pada 2025, Disnakerperin menargetkan penyelenggaraan 15 jenis pelatihan, antara lain las, pengecatan, dan menjahit sepatu. Program itu diproyeksikan mampu melatih sekitar 526 orang. Namun jumlah tersebut dinilai masih jauh dari kebutuhan. Karena itu, koordinasi dengan Balai Latihan Kerja (BLK), pemerintah provinsi, dan perusahaan akan terus dilakukan untuk memperluas akses pelatihan.
Arik mencontohkan, salah satu perusahaan di Madiun, Golden Step, membutuhkan sekitar 11 ribu tenaga kerja. Saat ini perusahaan tersebut baru menyiapkan 270 pekerja dan tambahan 50 peserta dari pelatihan mandiri.
Tova Pradana – Sinergia