Ini Alur Jemaah Dalam Menghadapi Puncak Haji di Armuzna

Image Not Found
Petugas matangkan persiapan menghadapi puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Foto : Tim Liputan Haji Sinergia

Sinergia | Makkah – Jemaah Haji Khusus Sindo Wisata bersama jemaah lainnya akan segera menghadapi puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Skema pergerakan jemaah haji Indonesia pun kian dimatangkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Pergerakan jemaah ke Armuzna akan melibatkan pengelompokan berdasar syarikah dan markaz.

Terkait hal itu, Jemaah Haji Khusus Sindo Wisata terus dibekali pemahaman dan wawasan seputar ibadah di puncak haji nantinya. Hal itu agar seluruh jemaah memahami alur ibadah selama di Armuzna.

Untuk itu, Jemaah Haji Khusus Sindo Wisata akan Bersiap untuk pergeseran dari Hotel ke Arafah dilaksanakan pada hari Rabu tgl 4Juni2025 atau 8 Dzulhijah 1446 berangkat pukul 07.30 setelah makan pagi. Seluruh jemaah juga diwajibkan untuk sudah berpakaian Ihrom. Perlengkapan lain yang perlu disiapkan diantaranya topi, payung, kacamata hitam, masker, botol air spray, pelembab, stop kontak, charger, kabel olor, peralatan mandi, obat-obatan atau Vitamin, pakaian secukupnya, seragam KBIHU/hijau, peralatan ibadah seperti sajadah, buku2 doa, Al Qur’an.

Dalam pembekalan kali ini diisi oleh Ustadz Ramli dari Travel Iskandaria yang satu maktab bersama Sindo Wisata. Dalam kajian kali ini dijelaskan urutan rukun haji. Sangat penting dipahami jemaah dalam melaksanakan rukun haji yang meliputi ihram, wukuf di Arafah, tawaf ifadhah, sai, tahallul, dan tertib.

“Rukun haji harus dijalankan dengan lancar. Jika salah satu rukun haji ditinggalkan, ibadah haji dianggap tidak sah,” terang Ustadz Ramli.

Sementara itu, perlu diketahui Wukuf di Arafah diketahui akan berlangsung pada Kamis, 5 Juni 2025 yang bertepatan dengaan 9 Dzulhijjah 1446 Hijriah. Jemaah akan mulai digerakkan ke Arafah pada Rabu, 4 Juni 2025 atau 8 Dzulhijjah 1446 H.

Image Not Found
Petugas matangkan persiapan menghadapi puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Foto : Tim Liputan Haji Sinergia

Pergerakan jemaah di Armuzna akan mengikuti tiga skema yang telah direncanakan. Pertama, skema reguler yang mencakup 67% jemaah atau sekitar 136.000 orang.  Kedua, skema murur yang diikuti sekitar 67.000 jemaah. Skema murur memungkinkan jemaah langsung bergerak dari Arafah ke Mina, melewati Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan.

Sedangkan, Skema ketiga yakni tanazul dengan target 37.000 jemaah. Skema tanazul memungkinkan jemaah yang tinggal di hotel dekat area Jamarat atau lokasi lontar jumrah, untuk kembali ke hotel setelah melempar Jumrah Aqabah.

Dengan demikian, jemaah tidak perlu menempati tenda di Mina, tetapi tetap menjalankan kewajiban bermalam sesuai ketentuan. Jemaah tanazul tinggal di hotel wilayah Syisyah dan Raudhah.

Adapun, pergerakan dari Arafah dibagi tiga gelombang. Pergerakan terakhir berangkat 8 Zulhijjah atau Rabu tengah malam pukul 00:00 WAS. Jemaah murur bergerak dari Arafah pada 9 Zulhijjah atau Kamis pukul 19:00 waktu Arab Saudi (WAS). Sedangkan jemaah reguler bergerak ke Muzdalifah mulai pukul 22:00 WAS. Jemaah kemudian bergerak ke Mina menggunakan angkutan transportasi sistem taradudi hingga menjelang subuh.

Sistem taradudi adalah jalur khusus semacam busway di Jakarta, yang melayani jemaah dari Arafah ke Muzdhalifah dan Muzdhalifah ke Mina.

Tim Liputan Haji – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *