Kebut Capaian Kinerja, Puskesmas Dagangan Gencarkan Program Pelita ASI Untuk Tekan Angka Stunting

Image Not Found
Puskesmas Dagangan merilis Program PELITA ASI (Pelayanan Konseling Laktasi Terintegrasi) dengan peresmian ruang laktasi untuk ibu menyusui, Foto : Tova – Sinergia

Sinergia | Kab. Madiun – Puskesmas Dagangan mencatat capaian signifikan dalam pelayanan kesehatan semester pertama 2025 sekaligus meluncurkan program inovasi untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

Dalam rapat lintas sektor yang dihadiri Muspika, kepala desa, PKK Kecamatan, dan Desa, Kepala Puskesmas Dagangan dr. Yanti Umi Anggraeni melaporkan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah menjangkau 2.783 penduduk atau 34,21% dari target tahunan 22.597 jiwa. Dari total populasi tersebut, sekitar 4.200 merupakan anak sekolah yang menjadi sasaran utama pemeriksaan.

“Selain evaluasi program CKG, rapat membahas kendala lapangan, termasuk penolakan sebagian warga terhadap imunisasi. Puskesmas akan menggandeng lebih banyak pihak untuk memperluas cakupan layanan kesehatan dasar, sesuai program prioritas kesehatan nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.” ungkap dr. Yanti Umi Anggraeni Rabu (27/08/2025).

Sebagai langkah strategis menekan angka stunting, Puskesmas Dagangan merilis Program PELITA ASI (Pelayanan Konseling Laktasi Terintegrasi) dengan peresmian ruang laktasi untuk ibu menyusui. Inovasi ini dirancang agar konseling laktasi mudah diakses, berkelanjutan, dan efektif meningkatkan cakupan ASI eksklusif bagi bayi.

Program PELITA ASI mencakup, edukasi terstruktur untuk ibu hamil dan menyusui, konseling langsung oleh tenaga kesehatan terlatih, monitoring melalui kunjungan rumah atau telekonseling, kolaborasi lintas sektor bersama kader dan tokoh masyarakat, sistem rujukan untuk kasus menyusui dengan komplikasi.

“Pendekatan ini bukan hanya soal fasilitas, tapi memastikan setiap ibu mendapat pendampingan konsisten agar bayi memperoleh ASI eksklusif selama enam bulan,” kata dr Yanti.

Program ini diharapkan mempercepat pencapaian target nasional perbaikan gizi bayi dan anak. Pemerintah pusat menargetkan penurunan stunting menjadi di bawah 14% pada 2024–2025, sementara Puskesmas Dagangan berkomitmen menjaga laju perbaikan melalui layanan berbasis masyarakat.

Tova Pradana – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *