
Sinergia | Magetan – Lebih dari sekadar ajang olahraga, Lawu Fun Run 2025 yang digelar di Kampung Susu Lawu, Singolangu, Kecamatan Plaosan, Sabtu (12/07/2025), menjadi momentum penting dalam penguatan ekonomi lokal berbasis industri komunal.
Sebanyak 1.127 pelari dari berbagai daerah di Indonesia turut ambil bagian dalam acara ini. Dengan rute melintasi pesona alam pegunungan Lawu, kegiatan ini tak hanya menyehatkan, tapi juga menyalakan denyut ekonomi kawasan wisata Sarangan dan sekitarnya.
Acara ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Magetan, Karang Taruna Singolangu, Dompet Dhuafa Jawa Timur, serta pelaku UMKM lokal. Dibuka oleh Pj Sekda Magetan Muhtar Wahid, Lawu Fun Run juga melibatkan banyak pihak, seperti Palang Merah Indonesia, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Magetan, serta Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa yang menyediakan layanan cek kesehatan gratis untuk para peserta.
“Ini bukan semata tentang lari, tapi bagaimana kita memperkuat branding Kampung Susu Lawu agar lebih dikenal luas,” ujar Muhtar Wahid dalam sambutannya.
Tak hanya lomba lari, kemeriahan sudah dimulai sejak Jumat (11/07) malam lewat bazar UMKM dan penampilan musik dari Cantika Davinca dan Snoopy Band. Sebanyak 20 tenda UMKM menyemarakkan kegiatan yang juga mendorong peningkatan okupansi penginapan di kawasan wisata Sarangan.
Yang menarik, setiap peserta tidak hanya membayar biaya pendaftaran, tetapi juga ikut berkontribusi dalam program pembelian bibit pakan ternak. Bibit ini digunakan untuk mendukung ketersediaan pakan sapi di Kampung Susu Lawu. Tak ketinggalan, peserta juga diajak berpartisipasi dalam sedekah pohon sebagai bagian dari upaya reboisasi.
“Dompet Dhuafa kini mengarah pada fase industri komunal. Ini adalah lompatan dari sekadar pemberdayaan menuju penguatan ekonomi masyarakat,” kata M. Rizky Aladib, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur.
Ia menambahkan, Kampung Susu Lawu menjadi salah satu model ideal industri komunal di Jawa Timur—menggabungkan produksi berkelanjutan dengan penciptaan lapangan kerja lokal.
Tahun ini, Lawu Fun Run mempertandingkan dua kategori: 5 km dan 10 km. Peserta datang dari berbagai penjuru, mulai dari Magetan, Karanganyar, daerah-daerah di Jawa Timur, bahkan yang terjauh berasal dari Sumatera.
Menurut Beni Wijaya, Pendamping Program Dompet Dhuafa Madiun Raya, penyelenggaraan tahun ini jauh lebih siap dibanding tahun sebelumnya. “Tahun lalu persiapan hanya sebulan. Tahun ini panitia dari pemuda Kampung Susu Lawu sudah terbentuk jauh-jauh hari. Kami ingin menjadikan LFR sebagai event tahunan dengan trek yang selalu diperbarui,” ujarnya.
Lawu Fun Run tidak hanya menyatukan masyarakat dalam semangat sehat dan kolaborasi, tapi juga mengangkat citra Kampung Susu Lawu sebagai destinasi wisata edukasi peternakan yang terus berkembang. Dengan format yang terus ditingkatkan dan dukungan berbagai pihak, ajang ini diproyeksikan menjadi ikon olahraga sekaligus pemberdayaan ekonomi di Kabupaten Magetan.
Kriswanto – Sinergia