LPG 3 Kg Masih Langka di Magetan, Meski Tambahan 19 Ribu Tabung Sudah Disalurkan

Image Not Found
19.040 tabung LPG 3 kilogram yang disalurkan PT Pertamina Patra Niaga, Foto : Kusnanto – Sinergia

Sinergia | Kab. Magetan – Tambahan 19.040 tabung LPG 3 kilogram yang disalurkan PT Pertamina Patra Niaga sejak Kamis (26/06/2025) hingga Sabtu (28/06/2025) ternyata belum mampu mengatasi kelangkaan yang terus dikeluhkan warga Magetan. Di tengah momentum peringatan Tahun Baru Islam, masyarakat terutama pelaku usaha mikro dan rumah tangga, justru semakin kesulitan mendapatkan gas melon bersubsidi tersebut.

Di kawasan Alun-Alun Magetan, para pedagang kecil mengaku harus inden hingga dua hari hanya untuk memperoleh satu tabung gas. Meski harga mulai menurun dari Rp. 28 ribu menjadi Rp. 23–25 ribu per tabung, kelangkaan tetap terjadi.

“Kami ini korban. Sudah usahanya kecil, gas langka, malah harus nunggu dua hari. Gimana bisa jalan dagangan kami?” ungkap Eko, penjual batagor, Senin (30/06/2025).

Purnomo, pedagang seblak, bahkan memilih mematikan salah satu kompor agar bisa menghemat gas. Ia curiga ada penyelewengan distribusi.

“Kalau sudah ditambah pasokan tapi tetap langka, ya mungkin ada yang diselewengkan,” katanya.

Tak hanya Eko dan Purnomo, Ratin, penjual mie ayam, lebih memilih pulang lebih cepat demi menghindari risiko kehabisan gas di tengah melayani pelanggan.

“Daripada masak setengah jalan terus gas habis, mending pulang duluan. Nggak enak sama pelanggan,” ujarnya.

Sementara itu, Damiati, penjual kopi di Pasar Parang, terpaksa menutup warungnya. Ia mengaku tak bisa menggunakan kayu bakar sebagai alternatif.

“Berapapun saya bayar kalau ada gasnya. Tapi kalau kosong terus, ya mau gimana,” katanya pasrah.

Keluhan juga datang dari warga biasa. Sarmi, seorang ibu rumah tangga, harus berkeliling mencari gas namun tetap tidak mendapatkannya.

“Alasannya macam-macam, katanya buat hajatan, atau hari libur. Tapi kami ini yang selalu jadi korban. Rakyat kecil terus yang susah,” ujarnya kesal.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Magetan, Sucipto, mengatakan kelangkaan hanya terjadi di wilayah kota dan Kecamatan Parang.

“Kami akan lakukan pengecekan langsung ke lapangan bersama tim pengawasan,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Sucipto menyebutkan saat ini Magetan memiliki 19 agen dan 826 pangkalan, dengan alokasi rata-rata 23.277 tabung gas per hari. Data dari Pertamina juga menunjukkan penyaluran dalam kondisi normal.

Meski distribusi tercatat normal di atas kertas, fakta di lapangan menunjukkan kondisi sebaliknya. Sebagian masyarakat maupun pelaku UMKM mengalami kesulitan memperoleh gas 3 kilogram untuk aktivitas harian mereka.

Warga berharap pemerintah tidak sekadar memberikan klarifikasi, tapi hadir langsung memastikan distribusi subsidi tepat sasaran dan tidak diselewengkan.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, pelaku UMKM terancam lumpuh, dan masyarakat kelas bawah kian terjepit di tengah naiknya harga kebutuhan pokok.

Kusnanto – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *