Mengenang Paus Fransiskus, Siswa SMPK Slamet Riyadi Gelar Ibadat Arwah

Image Not Found
Puluhan siswa SMPK slamet Riyadi ikuti ibadat Arwah, Foto : Ega Patria – Sinergia

Sinergia | Kab. Ponorogo – Kepergian Paus Fransiskus pada Senin (21/04/2025) meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia, tak terkecuali di Kabupaten Ponorogo. Sebagai bentuk penghormatan dan doa, para siswa SMP Katolik (SMPK) Slamet Riyadi Ponorogo menggelar ibadat arwah pada Selasa (22/04/2025).

Puluhan siswa yang beragama Katolik mengikuti ibadat dengan khidmat di lingkungan sekolah. Ibadat dipimpin oleh salah satu guru sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan kepada pemimpin tertinggi umat Katolik yang dikenal dengan kesederhanaan dan kepeduliannya terhadap sesama.

Image Not Found
Kepala SMPK Slamet Riyadi Ponorogo, Kresensiana Vitarini Pimpin Ibadat Arwah, Foto : Ega Patria – Sinergia

“Jadi kami melaksanakan ibadat arwah untuk mengirimkan doa kepada pemimpin tertinggi agama kami. Kami merasa kehilangan karena Paus Fransiskus merupakan sosok yang bisa menjadi suri teladan yang baik. Beliau adalah sosok yang sederhana,” ujar Kepala SMPK Slamet Riyadi Ponorogo, Kresensiana Vitarini.

Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, dikenal sebagai tokoh Katolik yang rendah hati dan sangat dekat dengan umat. Sepanjang masa kepemimpinannya, ia banyak memberikan inspirasi dan teladan dalam hal kesederhanaan, kepedulian sosial, serta dialog antarumat beragama.

Kepergian Paus Fransiskus pun membawa kesedihan tersendiri bagi para siswa. Nicholas Excel, salah satu siswa SMPK Slamet Riyadi mengungkapkan perasaannya. “Kami merasa kehilangan dengan kepergian pemimpin tertinggi Katolik seluruh dunia. Menurut saya, beliau orang yang sangat dermawan dan sangat sederhana,” ucapnya.

Senada dengan Nicholas, Alin Ola Wanson, siswa lainnya juga mengaku terpukul. “Sebagai umat Katolik saya merasa sedih dan kehilangan. Menurut saya, beliau sangat dermawan dan menjadi contoh yang baik bagi kami,” tuturnya.

Ibadat arwah ini menjadi wujud nyata duka mendalam serta penghormatan dari generasi muda Katolik di Ponorogo kepada seorang tokoh besar yang telah mengabdikan hidupnya untuk perdamaian, keadilan, dan kasih.

Ega Patria – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *