
Sinergia | Kab. Madiun – PT Pertamina Patra Niaga bersama Hiswansa dan Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdagkop) Kabupaten Madiun pada [23/12/2024], melakukan monitoring dan evaluasi ke beberapa pangkalan gas 3 kilogram untuk memastikan kelancaran pasokan selama momen libur Natal dan Tahun Baru [NATARU]. Sebagai langkah antisipasi lonjakan, Pertamina menambah pasokan gas LPG menjadi 7.280 tabung per harinya untuk Kabupaten Madiun.
Monitoring dan evaluasi pertama yang menjadi sasaran adalah wilayah Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, yang berdekatan dengan wilayah Kabupaten Magetan. Mengantisipasi lonjakan, Pertamina memastikan ketersediaan pasokan LPG di Madiun Raya aman selama 6 hari ke depan. “Kami menambahkan jumlah pasokan per harinya sebanyak 7.280 tabung, dari pasokan biasanya 28.000 tabung gas LPG 3 kilogram menjadi 35.280 tabung gas,” ujar Sales Branch Manager Pertamina Kediri Vi Gas Gotot Subroto.
Sementara itu, pengusaha pangkalan LPG 3 kilogram, Bagus Martino, mengungkapkan bahwa meskipun sudah mendekati H-1 Natal, permintaan gas subsidi dari masyarakat cenderung stabil, bahkan menurun. Hal ini juga ditegaskan oleh Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, yang mencatat bahwa daya beli masyarakat cenderung turun seiring dengan pergantian cuaca dan awal musim tanam bagi para petani. Bagus Martino, pemilik pangkalan LPG, menambahkan bahwa saat ini permintaan gas tidak mengalami lonjakan signifikan. Hal ini sesuai dengan analisis dari Disperdagkop Kabupaten Madiun, yang melihat kondisi ekonomi masyarakat serta perubahan musim.
Sementara itu, harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kilogram di Kabupaten Madiun tetap di angka Rp16.000 per tabung. Setiap pembelian gas LPG subsidi ini, masyarakat diwajibkan untuk menunjukkan KTP agar distribusi gas subsidi tetap tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Dengan penambahan pasokan ini, Pertamina memastikan ketersediaan LPG 3 kilogram di wilayah Madiun Raya akan tetap terjaga selama libur Natal dan Tahun Baru, serta meminimalkan potensi kelangkaan gas yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat. [ Tim Liputan]