By
Sinergia | Kab.Madiun — Pembangunan Jembatan Klumutan di Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, terus digenjot meski menghadapi kendala cuaca di musim penghujan. Hingga Senin (3/11/2025), progres proyek tersebut telah mencapai 63,1 persen dari target 63,6 persen atau hanya mengalami deviasi 0,5 persen.
“Hari ini kami terus pacu agar cepat selesai, meski sempat terkendala luapan air sungai. Untuk abutment masih bisa dikerjakan karena posisinya sudah cukup tinggi,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Madiun, Asustik Diah Ningsih, saat dikonfirmasi, Kamis (6/11/2025).
Ia menjelaskan, saat ini pengerjaan difokuskan pada dua titik utama, yakni abutment A dan B, serta footing Tembok Penahan Tanah (TPT). Namun, pekerjaan di area TPT sedikit terhambat akibat genangan air di sekitar lokasi.
“Untuk TPT memang belum bisa dikerjakan penuh karena posisi air masih tinggi, tapi pekerjaan di abutment tetap berjalan,” katanya.
Asustik menambahkan, intensitas hujan yang meningkat menjadi tantangan tersendiri bagi tim di lapangan. Meski demikian, pekerjaan di bagian atas jembatan terus dilakukan.
“Musim hujan memang jadi kendala, tapi area yang aman dari air tetap dikerjakan. Fokus kami sekarang menyelesaikan abutment sebelum lanjut ke pekerjaan stressing girder,” jelasnya.
Proyek pembangunan jembatan senilai Rp10,6 miliar itu ditargetkan rampung pada 17 Desember 2025. Jembatan tersebut sebelumnya rusak parah akibat banjir yang melanda wilayah itu pada 2022. Pembangunan ulang dilakukan dengan desain baru, memiliki panjang 24,5 meter dan lebar 7 meter.
“Kami sarankan kepada pelaksana menambah tenaga kerja dari 15 menjadi 30 orang per abutment dan mengubah metode kerja agar lebih efisien. Pengecoran dilakukan pagi hari untuk menghindari hujan di sore hari. Kami optimistis Desember nanti bisa selesai sesuai target,” pungkas Asustik.(Tov/Krs).
