Petasan Rakitan Meledak di Ponorogo, 5 Remaja Luka-Luka Dilarikan ke Rumah Sakit

Image Not Found
TKP ledakan petasan dipasangi police line, Foto : Ega Patria – Sinergia

Sinergia | Kab. Ponorogo – Ledakan petasan rakitan menggemparkan warga Jalan Irawan, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Kamis dini hari (29/05/2025). Ledakan tersebut berasal dari salah satu rumah warga. Akibat peristiwa ini lima remaja mengalami luka bakar serius.

Suara ledakan yang cukup keras berasal dari rumah milik seorang warga bernama Ismi. Diduga ledakan terjadi saat sekelompok remaja sedang meracik petasan. Di lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah serpihan kertas yang diduga sisa dari bahan petasan.

Kapolres Ponorogo melalui Kasatreskrim AKP Rudi Hidajanto menjelaskan bahwa pihaknya langsung melakukan tindakan cepat dengan memasang garis polisi di sekitar rumah dan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Kejadian diperkirakan terjadi sekitar pukul 12 malam. Tadi malam kita langsung pasang garis polisi dan pagi ini dilakukan olah TKP lanjutan,” ujar AKP Rudi di lokasi kejadian.

Dari hasil pemeriksaan sementara, sebanyak lima remaja berusia sekitar 14 tahun harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar akibat ledakan tersebut.

“Korban ada lima orang, semuanya masih di bawah umur,” tambah Rudi.

Saat ini pihak kepolisian masih memeriksa sejumlah saksi untuk mendalami penyebab ledakan. Dugaan sementara, ledakan bisa terjadi akibat percikan api saat proses pemasangan sumbu petasan.

“Anak-anak ini membuat mercon, kemudian merakit. Saat proses itulah terjadi ledakan. Kami masih selidiki lebih lanjut apakah karena percikan api atau faktor lain,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Langgeng Widodo, menyebutkan bahwa ledakan terjadi sangat cepat dan membuat warga langsung keluar rumah untuk mengecek keadaan.

“Begitu terdengar suara ledakan, saya langsung ke lokasi. Tapi para korban sudah dibawa ke rumah sakit,” katanya.

Langgeng juga menyebutkan bahwa rumah milik Ismi memang sering digunakan para remaja untuk berkumpul. Namun, ia tidak mengetahui bahwa mereka sedang membuat petasan.

“Biasanya mereka kumpul di situ untuk main layangan. Saya tidak tahu kalau sampai merakit petasan. Baru tahu tadi pagi setelah kejadian,” pungkasnya.

Ega Patria – Sinergia 

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *