Puluhan Ayam Mati Mendadak di Madiun, Peternak Panik dan Lakukan Pemotongan Massal

Image Not Found
Puluhan Ayam kampung milik salah satu peternak di Madiun mati mendadak, Foto : Tova Pradana – Sinergia

Sinergia | Kab. Madiun — Puluhan ayam milik warga Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, mati mendadak dalam tiga hari terakhir. Untuk mencegah penyebaran penyakit, sebagian ternak akhirnya disembelih oleh pemiliknya.

Peristiwa ini pertama kali diketahui pada Selasa (21/10/2025) ketika beberapa ayam ditemukan mati tanpa sebab jelas. Namun, jumlah kematian terus meningkat setiap harinya hingga mencapai lebih dari 20 ekor.

“Dari kemarin satu dua ayam mati, tapi hari ini meningkat. Ada sekitar 15 ekor lebih yang ditemukan mati,” kata Agik Saputra Wijaya (29), salah satu peternak ayam setempat, saat ditemui di lokasi, Jumat (24/10/2025).

Agik menjelaskan, ayam-ayam yang mati menunjukkan gejala tubuh lemas, pucat, dan tidak aktif seperti biasanya. Ayam yang awalnya lincah mendadak menyendiri di pojokan kandang sebelum akhirnya mati keesokan harinya.

“Ciri-cirinya ayamnya lemas, pucat, yang biasanya aktif jadi diam, terus besoknya mati,” ujarnya.

Hingga kini, total sekitar 23 hingga 25 ekor ayam dilaporkan mati, sementara lebih dari 10 ekor lainnya terpaksa disembelih untuk mencegah penularan lebih luas.

“Daripada menular ke ayam lain, lebih baik dikurangi dulu dengan disembelih,” tambahnya.

Agik berencana memberikan vitamin dan vaksin tambahan bagi ayam yang masih sehat sebagai langkah pencegahan. 

“Selanjutnya kami kasih vitamin dan vaksin lagi supaya tidak menular ke yang lain,” pungkasnya.

Peternak berharap Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun segera turun tangan menginventarisir permasalahan yang dihadapi peternak unggas di wilayah Desa Bantengan. Untuk memastikan penyebab kematian mendadak tersebut dan melalukan upaya pencegahan serta antisipasi kematian unggas secara terus menerus. 

Tova Pradana – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *