By
Sinergia | Mekkah – Ratusan ribu jemaah haji asal Indonesia mulai bersiap menghadapi salah satu puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, yang akan dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah. Sejak pagi hari, jemaah dari berbagai kloter diberangkatkan secara bertahap dari Mekkah menuju Padang Arafah oleh petugas haji Indonesia.
Wukuf di Arafah merupakan inti dari rangkaian ibadah haji yang menjadi syarat sahnya haji. Meski harus menghadapi kondisi tenda yang terbatas, suhu ekstrem, dan kepadatan jemaah dari seluruh dunia, semangat para jemaah Indonesia tetap tinggi.
Salah satu jemaah asal Gresik Siti Aisyah mengaku pasrah dengan kondisi tempat berwukuf.
“Kami tidak pilih-pilih. Dimanapun ditempatkan, meski beda dengan rombongan KBIH yang penting bisa wukuf. Ini momen yang kami tunggu bertahun-tahun,” ujarnya Kamis (05/06/2025).
Berdasarkan informasi dari petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) fi Arab Saudi bahwa seluruh jemaah telah mendapat tempat sesuai kuota dan diarahkan ke tenda-tenda di Arafah. Meski tidak semua mendapat lokasi yang ideal, pihak PPIH berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik, termasuk penyediaan air, makanan, serta layanan kesehatan.
Pemerintah Indonesia mengimbau seluruh jemaah untuk menjaga stamina, menghindari kelelahan, dan tetap berada di bawah koordinasi petugas demi kelancaran ibadah di masa puncak haji ini. Wukuf di Arafah akan dimulai setelah tergelincirnya matahari (waktu Dzuhur) hingga menjelang Magrib, diisi dengan dzikir, doa, dan muhasabah diri. Seusai wukuf, jemaah akan diberangkatkan menuju Muzdalifah untuk mabit dan melanjutkan rangkaian ibadah lainnya di Mina, termasuk melontar jumrah.
Dengan penuh haru, para jemaah Indonesia berharap doa-doa yang dipanjatkan di Arafah, tempat yang disebut sebagai miniatur Padang Mahsyar, akan diijabah oleh Allah SWT.
Tim Liputan Haji – Sinergia
