Rentetan Longsor di Magetan, Jalan Tertutup, Air Bersih Terputus, Sekolah Terdampak

Image Not Found
Longsor terjadi di Kabupaten Magetan yang berdampak di Sekolah, Foto : Kusnanto – Sinergia

Sinergia | Kab. Magetan – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Magetan selama lebih dari dua pekan memicu rentetan longsor di tiga lokasi berbeda pada Jumat (23/05/2025). Meski tidak menimbulkan korban jiwa, bencana ini mengganggu aktivitas warga, merusak infrastruktur, dan memicu krisis air bersih di beberapa titik.

Longsor pertama terjadi di jalur penghubung antara Wonomulyo dan Genilangit, tepatnya di Dukuh Wonomulyo, Desa Genilangit, Kecamatan Poncol. Sebuah tebing setinggi 10 meter runtuh, membawa serta batu-batu besar yang menutup seluruh badan jalan.

Jalur ini merupakan satu-satunya akses menuju desa tertinggi di Magetan. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Dinas PUPR, serta relawan dan warga setempat segera diterjunkan untuk membersihkan material longsoran.

“Retakan tanah sebenarnya sudah terlihat sebelumnya. Longsor pertama terjadi saat hujan deras mengguyur, lalu disusul longsor susulan sekitar pukul 13.15 WIB,” ungkap Eka Wahyudi, Kepala Seksi Darurat dan Logistik BPBD Magetan.

Beberapa jam setelah kejadian pertama, musibah kedua terjadi di Dusun Gejeruk, Desa Sukowidi, Kecamatan Panekan. Sebuah talud jalan desa sepanjang 7 meter dan kedalaman 8 meter ambruk, menggerus halaman rumah warga dan memutus saluran air bersih yang digunakan sembilan kepala keluarga (KK).

“Untuk mencegah longsoran meluas, bagian yang rusak kami tutup sementara dengan terpal. Penanganan lebih lanjut akan dilakukan besok pagi,” kata Eka.

Warga kini harus mencari sumber air alternatif untuk kebutuhan sehari-hari, sembari menunggu perbaikan jaringan.

Menjelang sore, longsor ketiga menimpa SDN 1 Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo. Pagar sekolah setinggi 2,5 meter dan panjang 10 meter ambruk bersama talud penyangga, menutup sebagian badan jalan dusun.

“Pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan wali murid dan warga sekitar untuk gotong royong membersihkan lokasi pada esok hari,” tambah Eka.

BPBD Magetan kembali mengingatkan warga yang tinggal di dekat tebing atau lereng curam agar tetap waspada. Retakan tanah, suara gemuruh, atau pergerakan tanah sekecil apa pun harus segera dilaporkan.

“Jangan ragu menghubungi layanan darurat BPBD jika melihat tanda-tanda bahaya,” tegas Eka.

Berdasarkan prakiraan cuaca, hujan lebat masih berpotensi mengguyur wilayah Magetan dalam beberapa hari ke depan. Kesiapsiagaan dan kewaspadaan warga menjadi kunci untuk mengantisipasi bencana susulan.

Kusnanto – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *