
Sinergia | Kab. Magetan – Tidak banyak yang menyangka, Stasiun Magetan yang dahulu bernama Stasiun Barat kini menjelma menjadi simpul penting transportasi kereta api di jalur selatan Jawa. Terletak di Desa Karangsono, Kecamatan Barat, stasiun ini bukan sekadar titik pemberhentian melainkan bagian strategis dari mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi regional. Pada tahun 2025, jumlah penumpang yang naik dan turun di stasiun ini terus menunjukkan tren peningkatan.
Tak hanya melayani perjalanan kereta jarak jauh, Stasiun Magetan juga menjadi titik vital untuk layanan kereta lokal, terutama KA Bandara Adi Soemarmo (KA BIAS). Kereta ini telah menjadi solusi mobilitas harian yang praktis dan terjangkau bagi warga Magetan menuju wilayah sekitar, termasuk akses ke Bandara Solo.
Dari data yang dihimpun PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun, tingkat okupansi penumpang di Stasiun Magetan terus mengalami peningkatan signifikan. Sejak KA BIAS resmi berhenti di stasiun ini pada akhir 2024, tercatat terjadi lonjakan penumpang yang cukup menggembirakan.
“Sejak KA BIAS beroperasi dari dan ke Stasiun Madiun, jumlah penumpang di Stasiun Magetan cukup tinggi. Untuk periode November hingga Desember 2024, tercatat sebanyak 3.224 penumpang naik dan 3.088 penumpang turun,” ungkap Rokhmad Makin Zainul, Manajer Humas Daop 7 Madiun, Rabu (25/06/2025).
Lebih lanjut, tren positif tersebut terus berlanjut sepanjang awal tahun 2025. Pada periode Januari hingga Mei 2025, sebanyak 6.481 penumpang naik dari Stasiun Magetan dan 8.938 penumpang turun.
“Ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api, khususnya KA BIAS yang kini menjadi tulang punggung perjalanan harian warga Magetan,” tambah Zainul.
Dengan bertambahnya jumlah perjalanan kereta yang berhenti di Stasiun Magetan, PT KAI optimistis peran stasiun ini akan semakin besar, tidak hanya dalam aspek transportasi, tetapi juga dalam mendorong sektor lain seperti pariwisata dan ekonomi lokal.
“Kami berharap, bertambahnya layanan kereta di Stasiun Magetan akan semakin membuka aksesibilitas warga terhadap transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu. Ini juga menjadi bagian dari komitmen KAI untuk mendukung pembangunan daerah melalui layanan massal yang andal,” tegas Zainul.
Ke depan, Stasiun Magetan diharapkan tak hanya menjadi tempat singgah, tapi juga motor penggerak konektivitas kawasan Barat, Magetan menghubungkan masyarakat dengan pusat ekonomi, pendidikan, dan pariwisata yang lebih luas.
Kusnanto – Sinergia