
Sinergia | Kab. Madiun – Permintaan jajanan tradisional madu mongso di Kabupaten Madiun meningkat hingga tiga kali lipat saat momen lebaran tahun 2025. Permintaan jajanan dari ketan hitam tersebut datang dari Madiun Raya untuk kebutuhan suguhan maupun oleh-oleh mudik dan balik lebaran.
Seperti yang dialami rumah produksi jajanan tradisional madu mongso di Jalan Gemah Ripah, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo yang setiap hari selalu memasak hingga 25 kilogram ketan hitam. Pasalnya sejak awal ramadhan lalu, pesanan madumongso buatan Suhari, 51 itu telah ramai pesanan pelanggan.
“Selama ramadhan sampai sekarang itu pesanan ada sekitar 60 sampai 100 kilogram madumongso jadi,” ujar Suhari Minggu (07/04/2025).
Jumlah tersebut naik drastis dibanding hari biasa yang produksi sepuluh hari sekali. Bahkan guna memenuhi permintaan madumongso, Suhari dan istrinya Rina telah menambah tiga orang pekerja untuk membantunya produksi setiap hari selama puasa dan lebaran.
“Kalau pesan sebelum lebaran itu biasanya untuk suguhan, lalu yang setelah lebaran ini biasanya untuk oleh-oleh pemudik,” ungkapnya.
“Sementara ini kami hanya melayani wilayah Madiun Raya seperti Ponorogo, Madiun, hingga Kota Madiun, ada dari luar daerah tapi tenaga kami belum mencukupi jadi baru lokal saja,” imbuh Suhari.
Adapun untuk harga jual jajanan tradisional madumongso dibanderol sekitar Rp 80 ribu per kilogram. Selain itu juga ada kemasan lebih kecil yang dijual seharga Rp 20 ribu per kilogram. Tak hanya menerima pesanan perorangan, setiap bulannya Suhari juga mengirim untuk supermarket dan sejumlah toko oleh-oleh di Madiun Raya.
“Kalau momen ramadhan sampai lebaran ini, omsetnya naik bisa tembus Rp 40 juta lebih,” pungkas Suhari.
Tova Pradana – Sinergia