
Sinergia | Kab. Madiun – Rangkaian kegiatan Sepasar Ing Madiun (Sepasma) resmi ditutup pada Minggu (27/07/2025) oleh Bupati Madiun, Hari Wuryanto. Kegiatan yang berlangsung selama hampir sebulan ini menyuguhkan berbagai pertunjukan budaya rakyat dan festival seni yang tersebar di tiga titik wilayah Kabupaten Madiun.
Dimulai sejak 2 Juli 2025, Sepasma digelar secara maraton di tiga lokasi berbeda: wilayah selatan di Lapangan Bangunsari, Kecamatan Dolopo; wilayah tengah di Lapangan Mojopurno, Kecamatan Wungu; dan ditutup di wilayah utara, Alun-alun Reksogati Caruban.
Dalam sambutannya, Bupati Hari Wuryanto menyampaikan harapan agar Sepasma menjadi lebih dari sekadar acara hiburan tahunan. Ia menyebut gelaran ini sebagai simbol kebersamaan yang perlu terus dirawat untuk kemajuan daerah.
“Saya berharap semangat kebersamaan yang terjalin selama Sepasma berlangsung dapat kita pupuk bersama untuk memajukan Kabupaten Madiun,” ujar Hari di hadapan warga yang memadati Alun-alun Reksogati Minggu (27/07/2027).
Selama penyelenggaraan, Sepasma menghadirkan ragam hiburan rakyat mulai dari pertunjukan tari tradisional, kesenian Dongkrek, pencak silat, pertunjukan dangdut, hingga ditutup dengan Festival Keroncong Nasional yang menghadirkan musisi dari berbagai daerah.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun, Anang Sulistijono, mengatakan bahwa pelaksanaan Sepasma tahun ini turut memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Selain meningkatnya kunjungan masyarakat dari berbagai wilayah, keterlibatan pelaku UMKM dari seluruh kecamatan dinilai turut menumbuhkan sektor ekonomi kreatif.
“Ini menjadi daya ungkit baru, khususnya bagi para pelaku usaha di bidang ekonomi kreatif,” kata Anang.
Lebih dari sekadar perayaan budaya, Sepasma tahun ini juga dinilai sebagai upaya mendekatkan pelayanan dan hiburan publik ke seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah daerah menyebut format multi-titik seperti ini akan dievaluasi untuk dikembangkan lebih optimal pada edisi mendatang.
Tova Pradana – Sinergia