
Sinergia | Magetan – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Magetan dalam empat hari terakhir menyebabkan lima rumah roboh dan rusak berat. Peristiwa tersebut terjadi di tiga kecamatan, yaitu Ngariboyo, Poncol, dan Magetan. Meski menimbulkan kerugian material cukup besar, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Kepala Pelaksana BPBD Magetan menjelaskan, cuaca ekstrem di awal musim hujan menjadi penyebab utama kerusakan bangunan. “Curah hujan tinggi dan kondisi rumah yang sudah lapuk membuat sebagian bangunan tidak mampu menahan tekanan angin,” ujarnya, Sabtu (25/10/2025).
Seperti di Kelurahan Selosari, Kecamatan Magetan, pada Jumat (24/10/2025) lalu/ rumah milik Sumarno (47) di RT 003 RW 005 roboh di bagian utama dan rusak sedang di bagian dapur. Nilai kerugian ditaksir mencapai Rp. 15 juta. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD yang menerima laporan bergerak ke lokasi melakukan asesmen, pendataan, serta menyalurkan bantuan darurat berupa terpal dan selimut. Hingga Sabtu pagi, pembersihan puing masih berlangsung melibatkan BPBD, TNI, Polri, perangkat kelurahan, dan warga sekitar. Keluarga terdampak sementara mengungsi ke rumah tetangga.
Sebelumnya, empat rumah lain juga terdampak hujan dan angin kencang di wilayah berbeda. 22 Oktober 2025, rumah milik Jumiran (60) di Dukuh Natah, Desa Selotinatah, Kecamatan Ngariboyo, roboh pada bagian dapur. Kerugian diperkirakan mencapai Rp15 juta. BPBD bersama TNI dan Polri membantu pembersihan serta menyalurkan bantuan logistik.
23–24 Oktober 2025, di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, hujan deras memicu tanah longsor di empat titik, merusak beberapa rumah warga, termasuk milik Sirin (65). BPBD bersama Dinas Sosial dan aparat gabungan menyalurkan bantuan berupa sembako dan terpal. Di Kelurahan Alastuwo, wilayah sekitar Desa Ringinagung, Kecamatan Magetan, satu rumah roboh total akibat hujan berkepanjangan dan pohon tumbang.
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkimtan) telah mengoordinasikan bantuan rehabilitasi. Total, enam keluarga terdampak kini mengungsi ke rumah saudara atau tetangga sambil menunggu proses pemulihan.
BPBD Magetan mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah pegunungan dan perkotaan. “Kami mengimbau masyarakat agar rutin memeriksa kondisi bangunan, terutama yang sudah tua atau retak, serta menghindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan. Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi beberapa hari ke depan. Kewaspadaan bersama menjadi kunci untuk mencegah jatuhnya korban,” tutupnya.
Kusnanto – Sinergia