
Sinergia | Ponorogo – 18 tahun bukan waktu yang sebentar bagi Heru Setiawan memberikan pengabdiannya dengan aksi sosial yang tinggi. Pria 55 tahun warga Desa Paringan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo itu menjadikan rumahnya sebagai tempat perlindungan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Di pekarangan rumah berjejer kamar-kamar sederhana untuk menampung mereka yang terluka jiwanya.
Dari kamar sederhana itulah, Heru memberikan harapan hidup untuk lebih baik bagi mereka yang membutuhkan. Ratusan ODGJ telah dirawat sejak 2007 hingga sekarang. Tempat tinggal yang layak dan yang terpenting memberi mereka harapan untuk sembuh.
“Kalau yang kesini itu dari berbagai daerah. Ada yang diantar keluarga, ada juga yang saya temukan tanpa identitas. Kalau untuk sembuh itu tergantung kondisi pasiennya, ada yang cepat ada juga yang butuh bertahun-tahun,” ujar Heru.
Heru yang juga menjabat Kepala Dusun Krajan ini mengakui perjalanannya tak selalu mudah. Awalnya, keluarga menolak keputusannya membawa pulang ODGJ. Penolakan itu bukan tanpa alasan, melainkan sebagian sering mengamuk lantaran kondisi mental yang tak stabil.
“Ya bisa dimaklumi kalau awal-awal itu sempat menolak (Keluarga-red). Tetapi seiring waktu, keluarga mulai mengerti dan akhirnya turut membantu merawat. Kami juga menyisihkan gaji untuk membiayai hidup para pasien,” kisahnya.
Kasih sayang Heru dan keluarga yang selama ini merawat para ODGJ sangat dirasakan. Para pasien seakan mendapatkan kehangatan dan perhtian layaknya keluarga sendiri.
“ Saya sudah dirawat disini sekitar 4 tahun. Betah disini karena kebaikan dari bapak heru dan keluarganya. Kalau rindu rumah pastinya rindu, tetapi masih betah disini,” ujar Soini salah satu pasien.
Untuk membiayai perawatan, Heru dan keluarga membuka usaha catering, memelihara ikan, ayam hingga kucing untuk dijual. Semuanya dilakukan tanpa bantuan dari pemerintah. Baginya, merawat ODGJ adalah bentuk perjuangan membebaskan mereka dari “penjajahan” batin dan penderitaan hidup.
“Ini sudah menjadi ikhtiar saya untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, khususnya mereka OGDJ. Pengabdian ini sampai nafas terakhir saya. Ini bagian kemerdekaan sesungguhnya ketika melihat mereka yang terluka jiwanya bisa kembali tersenyum dan menjalani hidup tanpa belenggu,” pungkas Heru.
Ega Patria – Sinergia