Menjaga Nyala Bahasa Daerah, Supriyoko, Guru SMPN 1 Parang Raih Anugerah Sutasoma 2025

Image Not Found
Supriyoko pendidik di SMP Negeri 1 Parang. Foto: Kusnanto – Sinergia

Sinergia | Magetan – Komitmen yang dilakukan seorang guru di Kabupaten Magetan dalam melestarikan bahasa daerah kini berbuah manis. Supriyoko, pendidik di SMP Negeri 1 Parang, berhasil menorehkan prestasi membanggakan setelah dinobatkan sebagai penerima Anugerah Sutasoma Tahun 2025 dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur.

Penghargaan bergengsi tersebut menjadi bentuk apresiasi bagi insan pendidikan yang tekun dalam menghidupkan bahasa dan sastra daerah di tengah pesatnya gempuran era digital.

Penetapan Supriyoko sebagai penerima penghargaan dilakukan melalui SK Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur Nomor 2115/15.8/BS.01.01/2025, dan diserahkan secara resmi pada Rabu (15/10/2025) di Gedung Tjut Nya Din, Surabaya.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Puji Retno Hardiningtyas, mengungkapkan bahwa penghargaan Sutasoma hanya diberikan kepada tokoh-tokoh yang menunjukkan kepedulian nyata terhadap keberlangsungan bahasa daerah.

“Setiap penerima anugerah ini adalah sosok yang berperan penting menjaga bahasa daerah agar tidak punah di tengah perkembangan zaman,” jelasnya.

Ditemui di sekolah tempatnya mengajar, Supriyoko tampak masih tak percaya atas penghargaan yang diterimanya. Ia menuturkan, selama ini dirinya hanya berupaya menjalankan tugas dengan sepenuh hati dalam mengenalkan bahasa daerah kepada siswa.

“Jujur, saya tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan sebesar ini. Saya hanya ingin anak-anak tetap mencintai bahasa daerahnya,” ucapnya haru.

Menurutnya, penghargaan ini bukan hanya miliknya, melainkan milik seluruh rekan guru dan siswa yang juga turut menjaga semangat pelestarian budaya di sekolah.

“Bagi saya, bahasa daerah bukan sekadar pelajaran, tapi warisan yang harus dijaga. Kalau generasi muda melupakannya, maka hilanglah sebagian identitas kita,” sambungnya.

Bagi Supriyoko, bahasa daerah merupakan simbol kepribadian suatu bangsa. Karena itu, ia terus berupaya agar pelajaran bahasa daerah tidak hanya dipahami secara teori, tetapi juga dihayati sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari siswa.

Anugerah Sutasoma yang diterimanya menjadi momentum motivasi untuk terus menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa dan sastra daerah, baik di kalangan guru maupun pelajar.

Program Anugerah Sutasoma sendiri merupakan kegiatan tahunan dari Balai Bahasa Jawa Timur yang ditujukan bagi tokoh, pendidik, dan pegiat sastra daerah. Mereka dinilai telah berkontribusi besar dalam pelestarian bahasa lokal yang patut diapresiasi.

Capaian Supriyoko tak hanya mengharumkan nama SMPN 1 Parang, tetapi juga menempatkan Kabupaten Magetan sebagai daerah yang aktif mendukung pelestarian bahasa daerah di tingkat provinsi.

“Semoga penghargaan ini menjadi motivasi bagi pendidik lainnya untuk terus berinovasi dalam mengajarkan bahasa dan sastra daerah kepada generasi muda,” tutup Supriyoko.

Kusnanto – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *