
Sinergia | Ponorogo – DPRD Ponorogo kembali menggelar rapat paripurna pada Senin (14/4/2025), dengan agenda penyampaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2030. Rapat paripurna digelar di ruang rapat lantai II Bappeda, Jalan Alun-alun Utara, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo. Dalam rapat tersebut, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan arah pembangunan Ponorogo lima tahun ke depan.
“Rancangan RPJMD ini merupakan hasil penyusunan dari berbagai masukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk kepentingan pembangunan jangka menengah,” ungkap Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno.
Menurutnya, mayoritas fraksi menyepakati bahwa pembahasan rancangan awal RPJMD 2025–2030 akan dilanjutkan di tingkat panitia khusus (pansus).
“Kesepakatannya dibawa ke pansus. Itu hasil rapat tadi,” ujar Dwi Agus Prayitno yang akrab disapa Kang Wie.
Ia menegaskan tujuan akhir dari pembahasan ini adalah untuk menetapkan RPJMD 2025–2030 menjadi Peraturan Daerah (Perda). Bupati Sugiri, kata Kang Wie, juga menekankan pentingnya sinergi dengan lembaga-lembaga vertikal dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
“Nantinya, dalam pembahasan di pansus, rancangan awal RPJMD akan dipaparkan secara menyeluruh oleh pihak Bappeda. Setelah itu akan dilakukan diskusi dan pembahasan bersama,” tambahnya.
Bupati Sugiri Sancoko menuturkan secara umum, tidak ada perubahan signifikan dalam RPJMD periode kedua ini dibanding periode sebelumnya. Fokusnya adalah melanjutkan dan menyempurnakan program yang telah berjalan.
“Pertanian kita sudah menunjukkan kemajuan. Produksi panen meningkat, luas area taman juga bertambah, meskipun sempat terganggu oleh alih fungsi lahan. Kami terus berupaya memperluas jaringan irigasi, termasuk pembangunan sumur dalam,” tegasnya.
Untuk tahun 2025–2030, Kang Giri menargetkan pertanian organik sebagai arah baru pembangunan sektor ini. Salah satu strateginya adalah menggandeng pihak Perhutani dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
“Penanganan banjir juga menjadi perhatian. Drainase harus dibenahi, hutan harus tetap hijau. Semuanya berkaitan erat dengan pertanian,” jelasnya.
Di sektor pendidikan, Bupati menekankan pentingnya pendidikan yang berlandaskan agama dan kebudayaan. Ia berharap generasi muda Ponorogo tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak dan moral yang baik.
“Kami ingin anak-anak Ponorogo tidak hanya bermimpi besar, tapi juga memiliki akhlak yang baik. Pintar, tangguh, dan berkarakter—karena itu pendidikan berbasis budaya dan agama akan kami dorong terus,” ujarnya.
Sementara itu, di sektor kesehatan, Kang Giri menyebut bahwa saat ini Ponorogo masih fokus pada layanan kuratif. Oleh karena itu, ia mendorong pembangunan rumah sakit baru agar pelayanan kesehatan semakin merata dan memadai.
Untuk infrastruktur, ia mengakui bahwa pembangunan fisik belum banyak dilakukan. Namun, pada tahun 2026, ia bertekad menuntaskan berbagai mimpi masyarakat.
“Bupati harus mampu berinovasi bersama DPRD. Tahun 2026 akan saya jalankan dengan maksimal. Kita harus menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan IPM, sambil terus membangun sekolah berbasis budaya dan agama,” pungkasnya.
Ega Patria – Sinergia