
Sinergia | Kab. Ponorogo – Siapa sangka, di ujung barat Kabupaten Ponorogo terdapat sebuah kampung yang mayoritas warganya memeluk agama Budha. Dusun Sodong, yang berada di Desa Gelang Kulon, Kecamatan Sampung, kerap disebut sebagai “Kampung Budha” karena jumlah umat Budha di kawasan ini cukup besar.
Di dusun ini berdiri satu vihara yang menjadi pusat ibadah dan kegiatan keagamaan, yakni Vihara Dharma Dwipa. Letaknya cukup terpencil, sekitar 20 kilometer dari pusat kota Ponorogo. Meski demikian, semangat warga untuk menjalankan ibadah tetap tinggi, terutama di momen suci Hari Raya Waisak.
Pada Selasa (13/05/2025), sekitar pukul 09.00 WIB, setidaknya 150 umat Budha dari berbagai penjuru dusun berkumpul di vihara tersebut untuk merayakan Waisak. Perayaan dimulai dengan ritual sembahyang, lalu dilanjutkan dengan prosesi saling memaafkan antar umat.
Tangis haru pecah saat momen memaafkan berlangsung. Warga saling berpelukan, meluapkan perasaan, dan menyatu dalam suasana penuh kedamaian.
“Kami merasa sangat bahagia dan terharu bisa berkumpul dan saling memaafkan di hari suci ini,” ujar Sukarti, salah satu umat Budha yang hadir.
Menariknya, kampung ini tak hanya dihuni umat Budha, namun sebagian warga Dusun Sodong memeluk agama Islam. Meski berbeda keyakinan, kehidupan di kampung ini sangat rukun dan penuh toleransi.
“Kerukunan itu sudah jadi bagian dari kehidupan kami. Perbedaan agama tidak pernah menjadi penghalang,” kata Suwandi, Kepala Vihara Dharma Dwipa Sodong.
Sebagai penutup perayaan, panitia melakukan pelepasan sepuluh ekor burung ke alam bebas. Ritual ini melambangkan pelepasan sifat-sifat buruk dan harapan akan kehidupan yang lebih damai dan harmonis.
Waisak di Kampung Budha Ponorogo menjadi bukti nyata bahwa perbedaan bukan alasan untuk terpecah, tetapi justru bisa menjadi kekuatan untuk saling menghargai dan hidup berdampingan dalam kedamaian.
Ega Patria – Sinergia