
Sinergia | Ngawi – Kabar duka datang dari Tanah Suci. Seorang jemaah haji asal Kabupaten Ngawi, Sugiharto Isman Satromiharjo (59), meninggal dunia saat akan menjalani ibadah wukuf di Arafah, Kamis (05/06/2025). Almarhum diduga mengalami sesak napas parah disertai lonjakan kadar gula darah.
Sugiharto merupakan warga Perumahan Griya Rahayu, Desa Jururejo, Kecamatan Ngawi, dan tergabung dalam kelompok terbang (kloter) JN SUB 54. Kepergian almarhum meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.
Sebelum meninggal dunia, Sugiharto diketahui dalam kondisi sehat. Ia menunaikan ibadah haji bersama istrinya, Eni Aslihatul Kirom (53). Pada Senin (02/06/2025), Eni bahkan sempat menghubungi keluarga di Ngawi dan menyampaikan bahwa keduanya dalam keadaan baik.
Namun dua hari setelahnya, pada Rabu malam (04/06/2025), keluarga menerima kabar mengejutkan dari Kementerian Agama bahwa Sugiharto dalam kondisi kritis saat akan menjalani wukuf di Arafah.
“Baru kemarin istrinya telepon bilang sehat. Malamnya kami dikabari beliau kritis, dan paginya ternyata sudah meninggal,” ujar Mim Saiful Hadibu, kakak almarhum, saat ditemui di rumah duka.
Petugas Kemenag Kabupaten Ngawi, Mukibbudin, menyampaikan bahwa Sugiharto sempat mendapatkan penanganan medis darurat sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit di Mekah.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan beliau mengalami sesak napas berat dan kadar gula darah yang tinggi,” jelas Mukibbudin.
Sayangnya, kondisi Sugiharto terus menurun dan ia dinyatakan meninggal dunia sebelum sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, jenazah Sugiharto dimakamkan di Tanah Suci. Prosesi pemakaman dilakukan oleh pihak penyelenggara haji Indonesia di Mekah.
Sementara itu, sang istri tetap melanjutkan rangkaian ibadah haji. Di Ngawi, suasana duka menyelimuti rumah almarhum. Para kerabat, tetangga, dan warga sekitar terus berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa dan mendoakan almarhum.
Tim Liputan – Sinergia