
Sinergia | Kediri – Insiden kecelakaan melibatkan KA Kertanegara relasi Stasiun Malang-Purwokerto tertemper truk di JPL 267 KM 174+816 antara Stasiun Kras-Ngadiluwih menggemparkan warga di sekitar di perlintasan sebidang tanpa palang pintu Desa Seketi Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Akibat kerasnya benturan, KA Kertanegara menjadi ringsek dan menghentikan perjalanan. Sementara itu, truk nopol AG 8154 GD yang dikemudikan Dafiq Ainul Fatoni beserta kernet warga Kediri hancur beserta muatan pupuknya.
Dalam rekaman video cctv yang beredar di media sosial, diduga truk kurang hati-hati saat melintasi perlintasan sebidang tanpa palang pintu. Truk yang sudah di jalur KA langsung tertabrak KA Kertanegara yang tengah melaju kencang dan jarak yang sudah dekat. Sopir dan kernet truk dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran lantaran mengalami luka para, sedangkan masinis KA Kertanegara juga mengalami luka dibawa ke RS Arga Husada.
“Akibat kejadian tersebut, terjadi kerugian berupa kerusakan lokomotif, keterlambatan perjalanan KA, perubahan pola operasi, serta pelayanan KA. Bahkan, awak KA mengalami luka-luka,” jelas Rokhmad Makin Zainul, Manager Humas Daop 7 Madiun dalam keterangannya, Senin (10/3/2025).
Dampak lain dalam insiden tersebut, KA Kertanegara (KA 167) relasi Malang–Purwokerto mengalami keterlambatan 147 menit serta KA Kahuripan (KA 274) relasi Kiaracondong–Blitar mengalami keterlambatan 135 menit di Kediri. Untuk penanganan kejadian, Tim Tanggap Darurat langsung bergerak cepat guna mengamankan dan menangani lokasi. Selain itu, langkah-langkah pola operasi perjalanan KA juga telah dilakukan diantaranya overstappen penumpang KA Kahuripan (KA 274) dari Stasiun Kediri menuju Stasiun Blitar.
“Untuk penumpang KA Kertanegara (KA 167) diberikan opsi pengalihan menggunakan KA Logawa (KA 247) relasi Ketapang–Purwokerto. Pelanggan dalam kondisi selamat dan situasi tetap kondusif. Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan KA yang terdampak akibat kejadian ini” imbuh Zainul.
Sementara itu, KAI juga melakukan pembatalan KA diantaranya KA Malioboro Ekspress (KA 170) hanya lintas Kertosono-Blitar-Malang, KA Commuter Line Penataran (CL 425) hanya lintas Kras-Kertosono serta KA Commuter Line Dhoho (CL 404) hanya lintas Kertosono-Ngujang.
“Kereta api itu memiliki jalur tersendiri dan tidak dapat berhenti secara tiba-tiba seperti kendaraan lainnya. Oleh karena itu, kami menghimbau pengguna jalan untuk selalu mendahulukan perjalanan kereta api dan memperhatikan perlintasan sebidang, khususnya yang tak terjaga atau bahkan tidak ada palang pintunya. Mari kita bersama-sama meningkatkan kepatuhan demi keselamatan bersama,” pungkas Zainul.
D. Kris – Sinergia