
Sinergia | Kab. Ponorogo – Sebanyak 81 atlet dari Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Timur unjuk ketangkasan dalam kompetisi panahan berkuda yang digelar di Lapangan Nongkodono, Desa Nongkodono, Kecamatan Kauman, Ponorogo, Senin (21/07/2025).
Ajang bertajuk Grebeg Tutup Suro Bantarangin 2025 ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga pertaruhan konsentrasi, keseimbangan, dan pengendalian diri. Para peserta harus melesatkan panah dengan presisi di atas kuda yang tengah berlari kencang di bawah terik matahari.
Sebagian besar peserta merupakan remaja, bahkan banyak yang masih berstatus pelajar. Meski begitu, keahlian mereka dalam memadukan gerakan mengendalikan kuda dengan ketepatan memanah mendapat apresiasi dari penonton.
Nada Fatimatuz Zahra, atlet asal Kendal, Jawa Tengah, mengaku bahwa memanah di atas kuda memiliki tantangan tersendiri.
“Kesulitannya mungkin saat kuda sulit dikendalikan, jadi memanah sasaran juga susah,” ungkapnya.
Sementara itu, Ayub Bintoro selaku panitia menjelaskan bahwa lomba ini merupakan bagian dari rangkaian gebyar Grebeg Tutup Suro Bantarangin 2025 yang diselenggarakan Pemkab Ponorogo.
“Peserta ada 81 orang dari Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Segala usia ikut kegiatan ini. Lomba ini dalam rangka Grebeg Tutup Suro,” ujarnya.
Dengan balutan nilai tradisi dan keterampilan olahraga, lomba ini tak hanya menguji ketepatan panah atau kecepatan kuda, tetapi juga menjadi simbol ketekunan, kesabaran, dan pengendalian diri.
Ega Patria – Sinergia