
Sinergia | Kab. Ponorogo – Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat (SR) yang juga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Mohammad Nuh, menegaskan bahwa progres pelaksanaan Sekolah Rakyat terus berjalan dengan baik. Hal tersebut disampaikannya dalam kunjungan ke Pendopo Kabupaten Ponorogo, Rabu (14/05/2025).
“Alhamdulillah, Sekolah Rakyat progresnya terus berjalan. Besok pagi insyaallah kita rapat dengan beberapa menteri yang terkait, termasuk Mendagri, Menpan-RB, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, guna menyiapkan tenaga kependidikan seperti guru dan kepala sekolah,” ujar Mohammad Nuh.
Sekolah Rakyat merupakan program prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang ditujukan untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Pemerintah Kabupaten Ponorogo pun menyatakan dukungan penuh terhadap program ini dan menargetkan pembukaan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru 2025/2026, dimulai Juli mendatang.
Menurut Nuh, saat ini tim tengah menyelesaikan penyusunan kurikulum yang dibagi menjadi tiga tahap: persiapan, pelaksanaan, dan penguatan karakter saat siswa menjalani program asrama atau boarding.
“Persiapan fisik, mentalitas, dan akademik anak-anak akan kami gembleng. Disiplin, rasa percaya diri, kesetiakawanan, serta semangat juang mereka akan dibentuk sejak awal,” jelasnya.
Ia menambahkan, selama pelaksanaan sekolah, Sekolah Rakyat akan mengadopsi kurikulum nasional yang baru. Sementara pada malam hari saat siswa berada di asrama, mereka akan mendapatkan pembinaan karakter dan keterampilan hidup (life skill), termasuk keterampilan berbasis digital.
“Kita ingin menciptakan generasi multi-talenta, yang punya kecakapan teknis dan digital. Karakter cinta tanah air, kebangsaan, dan keagamaan juga akan kita tanamkan secara kuat,” tegasnya.
Nuh menegaskan, program ini bukan untuk bersaing dengan sekolah formal yang sudah ada, melainkan sebagai pelengkap. Salah satu pendekatan penting dalam rekrutmen siswa adalah menyasar anak-anak dari keluarga prasejahtera berdasarkan data pemerintah, termasuk desil satu, yang sudah dimiliki tim.
“Kita tidak ingin hanya mendidik anaknya saja, tetapi juga memberdayakan orang tuanya secara ekonomi. Jadi, pendidikan anak berjalan, ekonomi keluarga pun ikut tumbuh,” katanya.
Untuk tahap awal, Sekolah Rakyat di Ponorogo akan menggunakan Gedung Sentra Industri di Kelurahan Tambakbayan sebagai lokasi sementara, sambil menunggu pembangunan gedung utama. Dengan semangat gotong royong, Mohammad Nuh mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk bersama-sama menyukseskan program ini.
“Kalau kita ingin anak-anak dhuafa ini bangkit, maka kita semua harus siap. Tidak mungkin mereka siap kalau kita tidak menyiapkan mereka dengan baik,” pungkasnya.
Ega Patria – Sinergia