
Sinergia | Kab. Ponorogo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menargetkan angka prevalensi stunting turun hingga 4 persen pada 2025. Saat ini, prevalensi stunting di Bumi Reog masih berada di angka 8 persen atau sekitar 3.000 anak mengalami kekerdilan.
Target tersebut disampaikan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam pertemuan koordinasi fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo di Hall Hotel Gajah Mada, Jumat (31/01/2025).
“Pokoknya targetnya 2025 ini maksimal harus di angka 4 persen. Maka semua harus bergerak serentak, entah bagaimana caranya, karena saya tidak ingin ada bayi atau anak mengalami stunting,” tegas Sugiri.
Ia optimistis target itu bisa tercapai dengan dukungan berbagai pihak, termasuk masyarakat dan pemerintah desa. Menurutnya, pola asuh yang keliru serta gaya hidup orang tua yang kurang memperhatikan gizi anak menjadi salah satu faktor penyebab stunting.
“Saya dulu tidak berpikir soal life style, ternyata itu juga berpengaruh. Contohnya, ibu-ibu muda lebih mementingkan penampilan, padahal anaknya stunting. Ini yang harus diedukasi bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti menegaskan pihaknya akan menggandeng lintas sektor untuk mencapai target tersebut. Angka prevalensi stunting di Ponorogo terus menunjukkan tren penurunan. Jika pada 2023 tercatat 9,3 persen, maka pada 2024 turun menjadi 8 persen.
“Kalau ada target, pastinya kita lebih bersemangat. Kami akan bersinergi, termasuk melalui program Bupati Desa Hebat, agar penanganan stunting lebih maksimal,” katanya.
Patria – Sinergia