Permintaan Cingcau Hijau di Ponorogo Meningkat Selama Ramadhan

Image Not Found
Proses pembuatan cingcau hijau, Foto : Patria – Sinergia

Sinergia | Kab. Ponorogo – Cingcau hijau menjadi salah satu menu berbuka puasa yang banyak diburu selama bulan Ramadhan. Seperti produksi cingcau hijau milik Winaryo (48), warga Desa Serangan, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, yang kebanjiran pesanan.

Bapak dua anak ini mengaku, permintaan cingcau hijau buatannya meningkat drastis dibanding hari biasa. Jika sebelumnya hanya memproduksi 10 hingga 50 kemasan per hari, kini ia mampu menerima pesanan hingga 500 kilogram setiap harinya. Pesanan tidak hanya datang dari Ponorogo, tetapi juga merambah ke Madiun, Solo, hingga Jombang.

“Alhamdulillah, Ramadhan ini pesanan meningkat. Paling jauh sampai Solo, Madiun, dan Jombang,” ujar Winaryo.

Cingcau hijau buatannya dijual seharga Rp 10 ribu per kemasan. Proses pembuatannya pun cukup sederhana. Daun cingcau yang dipetik dari kebun dibersihkan, lalu direndam sebentar di air panas, dimasukkan ke air dingin sebelum diperas. Air hasil perasan kemudian disaring sebelum dikemas.

Image Not Found
Proses pembuatan cingcau hijau, Foto : Patria – Sinergia

Wiwit Yulianti, salah satu pembeli, mengaku rutin membeli cingcau hijau di tempat ini karena terbukti alami tanpa bahan pengawet.

“Saya sering beli di sini karena alami dan tanpa bahan pengawet, cocok untuk menu berbuka keluarga,” kata Wiwit.

Selain menyegarkan, cingcau hijau juga dikenal baik untuk pencernaan, sehingga menjadi pilihan favorit saat berbuka puasa.

Patria – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *