
Sinergia | Ponorogo – Ribuan santri dan santriwati dari Pondok Pesantren Assyafi’iyyah, Durisawo, Ponorogo, menggelar sholat gaib dan doa bersama, Rabu (01/10/2025). Kegiatan ini ditujukan untuk mendoakan korban runtuhnya bangunan lantai tiga Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, yang roboh saat proses pengecoran pada Selasa (30/09/2025).
Sedikitnya 1.200 santri memadati masjid pesantren setelah sholat dzuhur berjamaah. Dipimpin langsung oleh pengasuh pesantren, KH Samuri Yusuf, para santri khusyuk menyalatkan tiga korban meninggal dunia sekaligus memanjatkan doa agar korban luka segera diberi kesembuhan, dan korban yang masih tertimbun reruntuhan segera ditemukan dalam keadaan selamat.
“Santri yang wafat dalam musibah itu adalah pejuang agama Islam. Mereka termasuk golongan syuhada. Semoga Allah menempatkan mereka di surga-Nya dan memberi kemuliaan bagi para korban,” ujar KH Samuri Yusuf usai memimpin doa bersama.
Keprihatinan mendalam juga dirasakan para santri. Hana Masruroh, salah seorang santriwati, mengaku ikut larut dalam duka. “Sholat ghaib ini untuk mendoakan teman seperjuangan kami di Al Khoziny. Semoga yang meninggal husnul khotimah, yang sakit segera sembuh, dan yang belum ditemukan bisa segera ketemu,” ungkapnya.
Seperti diberitakan, bangunan lantai tiga Ponpes Al Khoziny ambruk saat proses pengecoran. Saat kejadian, ratusan santri tengah melaksanakan sholat berjamaah di lantai satu. Musibah ini menewaskan tiga santri dan menyebabkan ratusan lainnya luka-luka. Hingga kini, tim SAR masih melakukan pencarian terhadap santri yang diduga masih tertimbun reruntuhan.
Ega Patria – Sinergia