Volume Air Waduk Dawuhan Menyusut, Irigasi Pertanian Bergantung Suplai Air Waduk

Image Not Found
Kemarau tiba volume air Waduk Dawuhan Kecamatan Wonoasri mengalami penyusutan, Foto : Kusnanto – Sinergia

Sinergia | Kab. Madiun – Volume air di Waduk Dawuhan, Desa Plumpungrejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun mulai menyusut seiring masuknya musim kemarau. Padahal sebagian area pertanian bergantung dari pasokan air waduk untuk mengairi ribuan hektare sawah setempat.

Petugas Operasional Waduk Dawuhan, Agung Wirasat, menyebutkan penurunan volume air saat ini mencapai sekitar 35 persen dari kapasitas maksimal. Dari daya tampung normal sebesar 3,9 juta meter kubik, kini tersisa sekitar 2,1 juta meter kubik dengan ketinggian muka air mencapai 82,10 meter di atas permukaan laut.

“Meski ada penurunan, kondisi ini masih tergolong aman. Volume air yang tersedia masih mencukupi untuk kebutuhan irigasi hingga datangnya musim hujan,” kata Agung saat dikonfirmasi, Selasa (22/07/2025).

Menurutnya, penyusutan waduk tahun ini berlangsung lebih lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh fenomena kemarau basah, di mana masih terjadi hujan lokal meskipun sudah memasuki musim kering.

Waduk Dawuhan diketahui menjadi sumber utama pengairan bagi sekitar 1.273 hektare lahan pertanian di tiga kecamatan, yakni Wonoasri, Balerejo, dan Madiun.

Hal senada disampaikan Nur Aminudin, salah satu petani di Wonoasri. Ia mengaku masih bisa memanfaatkan air dari waduk untuk menyiram lahan pertanian menggunakan mesin penyedot.

“Memang airnya berkurang dibanding musim hujan, tapi masih cukup untuk sawah. Irigasi tetap jalan dan belum ada kendala berarti,” ujarnya.

Waduk Dawuhan merupakan salah satu bendungan strategis di wilayah Madiun yang berperan penting dalam menjaga ketahanan air bagi sektor pertanian, terutama saat musim kemarau.

Kusnanto – Sinergia

Bagikan ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *