
Sinergia | Kab. Madiun – Cuaca ekstrem diperkirakan masih akan melanda wilayah Kabupaten Madiun hingga akhir April 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun menyebut kondisi ini terjadi seiring masuknya masa peralihan musim penghujan ke musim kemarau atau pancaroba.
“Dimungkinkan masih terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang sampai akhir April nanti,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, saat dikonfirmasi pada Kamis (24/4/2025).
Menurut Boby, fenomena cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh pola konvergensi serta aktivitas gelombang atmosfer seperti Equatorial Rossby dan Kelvin yang masih aktif di wilayah Jawa Timur, termasuk Madiun.
“Daerah-daerah rawan bencana seperti angin kencang, banjir, dan tanah longsor masih perlu diwaspadai, meskipun intensitas kejadian mulai menurun,” ujarnya.
Seiring perubahan musim, BPBD Madiun juga mulai mempersiapkan langkah mitigasi menghadapi potensi bencana pada musim kemarau, khususnya kekeringan dan kebakaran lahan.
“Terdekat, kami akan melakukan pemetaan wilayah yang rawan kekeringan dan kebakaran, berdasarkan kejadian di tahun-tahun sebelumnya,” kata Boby.
Data BPBD Kabupaten Madiun mencatat, wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan berada di kawasan Saradan dan lereng Gunung Wilis. Sementara, sejumlah desa seperti Bodag dan Sirapan di Kecamatan Madiun serta Desa Kare tercatat pernah mengalami krisis air bersih saat kemarau lalu.
BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana serta segera melapor jika menemukan indikasi cuaca ekstrem maupun kekeringan di wilayah masing-masing.
Tova Pradana – Sinergia