
Sinergia | Mekkah, Arab Saudi – Jemaah haji Indonesia mulai melaksanakan salah satu rangkaian penting dalam ibadah haji, yaitu melempar jumrah pada hari-hari tasyrik dan mengambil nafar awal sebagai tanda akan meninggalkan Mina.
Setelah menyelesaikan lontar jumrah di ketiga titik—Ula, Wustha, dan Aqabah—para jemaah memilih opsi nafar awal, yakni meninggalkan Mina pada 12 Zulhijah setelah dua hari melempar jumrah. Mereka kemudian bertolak kembali ke penginapan masing-masing di Kota Mekkah untuk melanjutkan rangkaian ibadah selanjutnya.
Menurut keterangan dari petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), proses pergerakan jemaah dilakukan secara bertahap untuk menghindari penumpukan massa dan memastikan keselamatan serta kenyamanan jemaah.
“Alhamdulillah, hingga saat ini pergerakan jemaah berjalan lancar dan tertib,” ujar salah satu petugas PPIH di Mina.
Pemilihan nafar awal merupakan pilihan yang dibolehkan dalam syariat. Hal itu selama jemaah telah menyelesaikan kewajiban melempar jumrah selama dua hari berturut-turut. Bagi jemaah yang memilih nafar tsani, mereka akan melanjutkan ibadah di Mina hingga 13 Zulhijah.
Rangkaian ibadah haji tahun ini berlangsung lancar. Semangat dari para jemaah pun tetap tinggi dalam menjalankan seluruh rukun dan wajib haji. Pemerintah melalui Kementerian Agama RI terus mengimbau jemaah untuk menjaga stamina, cukup istirahat, dan memperbanyak minum air guna menghindari dehidrasi.
Dengan dilaksanakannya lontar jumrah dan pengambilan nafar awal, sebagian besar jemaah Indonesia telah menyelesaikan rukun dan wajib haji, dan kini bersiap menjalani tahapan akhir ibadah sebelum kembali ke Tanah Air.
Tim Liputan Haji – Sinergia